Whoever me, Whatever me, and Whenever me. I'm the only one and just one of "me".

Jumat, 18 Oktober 2013

(Saat ini) Yang Terindah, Yang Terdalam ...

21.01 Posted by Tiara Putri , , , 8 comments
Hari kedua gw di Sambangan lebih istimewa lagi tentunya, tapi kalau dibandingkan dengan hari pertama ya masing-masing punya ceritanya sendiri hhehhe. Jam 05:00 alarm sudah berbunyi, tapi yaah karena ngantuk, juga angin berhembus dengan kuat di luar, beberapa dari kami lanjut leyeh-leyeh sampai agak terang dikit baru deh bangkit keluar gazebo yang kami tempati untuk ambil air wudhu dan subuhan hhehhe. Jadi kami ini nih sebenernya harusnya tidur di mess, tapi karena sepi, jadinya kami tidur semacam gazebo tapi mirip mushola kecil yang berhadapan dengan dermaga, biar lebih berasa di pantai hhehhe.


Selanjutnya kami masak sarapan. Enaknya berkegiatan "resmi" gini nih, meskipun nyantai tapi kami punya jadwal yang sebisa mungkin dipatuhi, dari mulai waktu tidur sampai waktu bangun. Hari kedua ini kami agak bergegas karena kami akan ikut perahu menyeberang ke tambak pukul 09:00. Yup hari kedua kami mengobservasi budidaya ikan kerapu.


Ikan kerapu yang dibudidayakan di Pulau Sambangan terdiri dari jenis kerapu macan, bebek atau tikus dan cantrang, yang merupakan hybrid dari kerapu macan dan kentrang. Ikan kerapu merupakan komoditas ekspor yang bernilai cukup tinggi, bahkan merupakan makanan prestige terutama di China dan Hongkong.

Jadi hari itu kebetulan tambak sedang dalam persiapan panen, jadi Mas Dani selaku ketua Unit Kerapu agak sibuk dulu memilah ikan yang akan dipanen. Akhirnya sambil menunggu kami keliling tambak, pagi itu kegiatan di tambak adalah memberi pakan.


Pakan ikan kerapu adalah ikan Jui. Ikan Jui ini terlebih dahulu dipotong kecil-kecil, karena katanya kalau pakannya kebesaran si kerapu akan mengalami lock jaw, LOL, kayak manusia aja ya. Gw mah cuma ngeliatin aja, secara si ikan jui ini banyak banget sehingga amisnya gg ketulungan, nyium baunya aja udah eneg, apalagi megang langsung, duh mulai pusing kapten.


Seperti yang gw bilang di atas ya, ikan kerapu ini harganya muahaal, katanya seporsi ikan kerapu di restoran berbintang bisa sampai dua juta loooh, dan kami beruntung sekali bisa mencicipi ikan kerapu ini. Jadi kami dikasih ikan kerapu yang kena dekompresi alias sekarat mau mati, badannya udah mulai menggelembung dan megap-megap, LOL, kami cuma komentar enaaak-enaak hhohho.


Ternyata kegiatan memanen cukup memakan waktu, gw udah mulai kena mabuk laut, secara itu kan tambak terapung, ditambah dengan bau amis ikan, duh Celana Merlin sekali. Akhirnya kami menyingkir untuk duduk di tempat yang lumayan teduh dan jauh dari bau amis. Kami takjub sekali dengan para pegawai yang tidur disana, secara hari berangin gitu aja gw udah mabok, gimana kalau musim baratan coba, pingsan deh. 


Untungnya mas Dani sudah bisa diwawancarai. Takjub deh dengan banyak fakta soal ikan kerapu ini, selain harganya yang bikin drop jaw tentunya. Ternyata Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang berhasil membudidayakan ikan kerapu jenis bebek atau tikus yang merupakan jenis termahal juga. Meski demikian, Indonesia baru bisa memenuhi permintaan pasar sebesar setengahnya saja loh, gilaa peluang bisnis gg nih hhahha tapi mahal book, investasi yang lumayan.


Setelah selesai wawancara, gw buru-buru minta dievakuasi duluan, udah pusing beneran soalnya. Eh pas sampe daratan, gw, Surilay dan Jupe yang pulang duluan diajakin cari kelapa, asiik banget, berasa anak pantai beneran. Sudah kembung minum es buah yang kami buat dari kelapa, puding serta es nutrisari, kami sholat dan ganti baju, karena kami akan menyelam lagi, horeeee dan kali ini kami bawa empat set SCUBA, uhuuuy. Langsung deh setelah naikin alat ke kapal, kami berangkat ke daerah pertengahan antara Sambangan dan Genting, ternyata daerah yang pas hari pertama gw, Surilay dan Mbak Tika datengin. Jadi di daerah itu ada semacam pelampung yang menjadi penanda untuk kapal bahwa kawasan itu kawasan dangkal dan ada terumbu karangnya.


Karena cuma empat set, gw milih snorkel-ingan aja dulu, daaan duh Masya Allah, Terumbu karangnya begitu cantik, belum lagi ikan-ikan karang yang berwarna-warni, ditambah perairannya begitu dangkal sampai cukup mengambang saja, perut gw sudah hampir menyentuh terumbu karang, jadi gaya snorkel-ingan disini hanya bisa menggerakan tangan, karena gerakan dari kaki katak (fins) bisa-bisa merusak karangnya. Gw sampai panik dan dikira kram ketika gw terjebak di bagian karang yang begitu dangkal, dikira gw kram, taunya gw bingung harus bergerak kemana, takutnya merusak karang, belum lagi bulu babinya banyak dan durinya panjang-panjang, duh keder langsung balik kanan deh.


Nah tiba giliran gw untuk SCUBA diving, bersama Mbak Tika, Alin dan Pak Asrori. Pas baru aja turun, tiba-tiba gw gg bisa maju, ehlah ternyata octopus-nya nyangkut di karang coba, akhirnya gw pegangin deh daaaaaaan kami dibawa berkeliling di keajaiban bawah air oleh Pak Asrori, Masya Allah kalau diingat lagi, gg bisa gw berhenti takjub dan memuji kekuasaanNya, karang-karang di kedalaman tersebut tidak secerah karang-karang yang dangkal, tapi ukurannya besar dan cakupannya luas. Ada satu wilayah karang yang gw merasa seperti melewati hamparan kaki ayam, ada lagi yang membuat gw berpikir bahwa mungkin begini rasanya menjelajahi mars. Masya Allah keindahan alam Indonesia yang belum satu persennya saja sudah luar biasa coba.


Ternyata kami menyelam selama setengah jam dan alat pengukur menunjukan kedalaman 20meter (gtw sih pastinya berapa, punya gw gg mulai dari nol sih, tapi kayaknya 18 meter kalau menurut alatnya Mbak Tika hhehhe). Di perahu saat perjalanan pulang ke pulau, kami yang terbagi menjadi dua tim dan menjelajahi bagian yang berbeda, saling bercerita mengenai pengalaman masing-masing.


Pengalaman menyelam ini merupakan pengalaman pertama gw, untuk saat ini yang terindah dan yang terdalam. Dari kegiatan ini kami belajar, bahwa alam itu paket lengkap. Menyediakan penghidupan bagi manusia, juga hiburan serta sarana bagi manusia untuk bersyukur dan memuji kebesaranNya.
xxxChuu original by ra~ccon.

Senin, 14 Oktober 2013

Eksplorasi Pulau, Selam, Mengabdi & Transplantasi Karang, 1st Day

15.50 Posted by Tiara Putri , , 6 comments
Halo ... duh sudah dua bulan terlewati tanpa gw menuliskan apapun di blog ini, hhuhhu bahkan tulisan edisi ulang tahun pun enggak ada coba, keterlaluan sekali kan gw, punya piaraan kok gg dirawat hhehhe. Nah sekarang gw mau nulis tentang jalan-jalan, hhehhe akhir-akhir ini gw memang kayaknya cuma menulis tentang pengalaman jalan-jalan saja ya, padahal kalau diperhatikan sebelum 2011 akhir sangat jarang sekali gw menulis tentang jalan-jalan.

Okee, jadi tanggal 4-7 Oktober gw berkunjung ke Pulau Sambangan di kawasan Kepulauan Karimunjawa. Jadi agendanya kesini tuh sekalian untuk pendidikan lanjutan divisi selam, juga untuk belajar cara transplantasi terumbu karang serta observasi budidaya ikan kerapu. Pulau Sambangan adalah Pulau yang dimiliki oleh Pura Group serta dikelola ole PT Pura Baruna Lestari, jadi kalau mau kesini ya harus ada izinnya dulu.

The Team, L to R : Tika, Alin, Zulfa, Upi, Me, Surilay
Tanggal 3 malam kami sudah bersiap-siap di PKM Joglo Undip Pleburan, tadinya kami mau naik motor ke Pelabuhan Kartini, Jepara-nya, tapi ternyata barang bawaan kami cukup banyak sehingga tidak diijinkan menggunakan motor. Yaudah deh jadinya kami sewa mobil pick-up. Sekitar jam setengah satu kami berangkat.


Karena perjalanan malam, waktu tempuh Semarang-Jepara cuma 1,5 jam. Hari masih gelap, sedangkan kapal kami baru akan berangkat sekitar pukul 05:00 pagi. Jadi kami tidur dulu deh dan baru terbangun ketika adzan subuh berkumandang, setelah sholat kami cari sarapan, eh baru pesen teh manis hangat, kami udah ditelepon untuk segera menuju kapal karena akan segera berangkat. Jadi kami ke Sambangan itu menumpang kapal milik PT Pura Baruna Lestari, lumayan hemat pengeluaran transportasi hhehhe.
 

Nah, ternyata kami gg langsung ke Sambangan, tapi mampir dulu ke TPI Ujung Batu, soalnya ambil pakan untuk ikan kerapu dulu. Disana kami cukup lama, sampai sempat ngeliat orang bertengkar, terus gantian ke kamar mandi dan ketiduran. Jadi pas lihat kapalnya nih kami agak keder dan masing-masing dari kami langsung menenggak antimo hhohho.


Singkat cerita, meskipun sebenarnya tidak singkat, karena kami menempuh perjalanan kurang lebih 7 jam. Kami tiba di Pulau Sambangan, jadi Sambangan itu tetanggaan sama Pulau Genting dan Seruni, wah dari jauh aja, laut serta pulaunya sudah terlihat cantik, top markotop gitu lah. Beberapa kali kami melihat daerah berwarna biru muda yang menandakan perairan dangkal serta ada terumbu karangnya, excited to the max.


Setelah mampir dulu ke tambak ikan kerapu, kami langsung mendarat di Pulau Sambangan, pulau yang luar biasa cantik, masya Allah, tapi karena hari itu sudah sore, jadi kegiatan kami cuma beres-beres barang, mandi dan makan karena acara kami besok padaaaat sekali hhehhe.


Hari kedua kami di Sambangan awalnya akan diisi dengan observasi ikan kerapu, tapi ternyata kepala unitnya sedang sibuk, jadi kami ke unit koral dulu. Jadi di pulau ini ada dua kegiatan utama yakni unit kerapu dan unit koral, dengan total pegawai sekitar 31 orang. Kami langsung menuju bak-bak transplantasi, jadi kegiatan transplantasinya di darat dulu, baru nanti dibawa ke laut.


Jenis karang yang dibudidayakan disini adalah jenis Acropora dan Montipora, karena dua jenis itu merupakan jenis yang lumayan cepat pertumbuhannya. Jadi setelah mengambil karang dari indukan, siapkan reef plug-nya yang terbuat dari campuran semen dan pasir, lalu masukan semen, beri id dan tancapkan karang, taraa cara sederhana transplan karang deh.


Jadi karang-karang disini dibudidayakan untuk diekspor ke Eropa, tapi jangan khawatir melanggar peraturan, karena terumbu karang masuk dalam apendiks dua yakni daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan. Jadi terumbu karang boleh diperjualbelikan selama tidak melebihi batas kuota yang telah ditentukan per tahunnya oleh pemerintah dan PT Pura Baruna Lestari ini telah mengantongi izin baik dari pemerintah sekaligus juga dari LSM internasional loh.


Setelah puas transplantasi karang, kami beristirahat untuk makan siang dan sholat. Setelahnya kami ganti baju, karena kami mau menyelaaaaam, cihuuuuy. Dengan didampingi Mas Arfiyan, kepala unit koral sekaligus tim penyelam disini, kami berenam akan menjelajahi alam bawah laut Pulau Sambangan.


Jadi karena hari ini kami pake tiga set saja, musti gantian dong, nah yang belum dapat giliran snorkel-an aja dulu, karena jarak pandang perairannya cukup bagus ya sekitar 6 meter masih terlihat jelas, belum lagi dekat-dekat pantai pun sudah banyak terumbu karang berwarna-warni, terus ada anemon looh, rumah si ikan badut alias nemo, ikan yang ramah dan agak narsis ini made our day banget lah hhohho.


Lalu giliran gw deh nyelam tapi gg lama hhuhhu karena gw sempat agak panik ketika mask clearing gw nyisain air dan gw meminta naik, eh pas udah perjalanan naik, mask clearing-nya malah jadi lancar, huuu bapuk banget dah gw.


Capek menyelam dan snorkel-an, kami istirahat, eh tapi baru sebentar duduk, kami diajak ke Pulau Genting, kebetulan memang ada yang mau dibeli, jadilah Alin, Zulfa dan Upi berangkat, sedangkan gw, Surilay dan mbak Tika lagi main sampan, ngiler sama foto sampan gw yg pertama.


eh tiba-tiba kami kepikiran untuk naik sampan sampai tengah, karena ada daerah dangkal yang terlihat gelap, tandanya ada terumbu karangnya, yaudah deh, kami minta sampannya ditarikin ke tengah pake boat-nya.
Yang hitam-hitam itu terumbu karang
Tahunya, setibanya di daerah dangkal tersebut, sampan kami malah stuck, kami takut untuk bergerak karena dasar sampan langsung mengenai terumbu karang, aduuuh. Jadi terumbu karangnya ini cukup luas daerahnya dan dangkal, tinggal celupin tangan udah kepegang itu karang, akhirnya kami putar haluan dan mendayung ke pulau, meskipun gw agak ngambek sih hhohho.


Nah berakhirlah hari ini, masih banyak kegiatan yang kami lakukan keesokan harinya. Oh ya, pada saat sedang berkeliling pulau, kami melihat pohon yang tercerabut dari akarnya, ia tumbang terkena badai, well, alam memang punya kekuatan yang menakutkan jika keseimbangannya terganggu, tapi selama kita manusia bisa bijak, alam menawarkan manfaat yang tak terhingga.
xxxChuu original by ra~ccon.