Whoever me, Whatever me, and Whenever me. I'm the only one and just one of "me".

Jumat, 27 Maret 2015

Rangkaian Putri Tidur : Gunung Bongkok

07.53 Posted by Tiara Putri , 14 comments
Halo, saya kembali lagi setelah lagi-lagi menghilang hhuhhu padahal sempet berjanji pada diri sendiri untuk kembali disiplin menulis. Sekarang saya di rumah, kok di rumah ? kenapa ? soalnya saya sudah lulus horeeee, detil ceritanya saya ceritakan nanti, biar ada bahan menulis.

Nah liburan kemarin, Syifa, adik saya ngajakin naik gunung, ternyata di Purwakarta juga ada gunung, dua malahan, yakni Gunung Parang dan Gunung Bongkok. Saya baru tahu kalau Parang itu juga gunung, karena sebelumnya saya kira cuma tebing saja, tahun kemarin, junior saya manjat disitu.

Berkali-kali merencanakan pergi, enggak pernah terealisasi, sampai akhirnya liburan Syifa juga usai belum jadi berangkat. Sampai kemarin saya diajak maen sama kakak sepupu jauh saya, terus saya ajakin dia untuk naik gunung, dia setuju untuk berangkat di hari minggu. Naasnya saya malahan lupa ngajakin Inesz, saya baru inget hari sabtu malam, pas kakak sepupu itu ngebbm saya untuk konfirmasi, dibatalin enggak enak juga karena dia sampai udah beli celana training.

Akhirnya Minggu, 22 Maret 2015, saya jadi berangkat untuk naik Gunung Parang bersama kakak beradik sepupu jauh saya dan dua adik saya, Izmi dan Lulu. Mereka saya ajakin karena masa hiking cuma berdua itu kan gg seru banget ya. Tapi naasnya, motornya cuma ada dua, yaudahlah kami nekat satu motor ada yang bonceng tiga, lagian Izmi dan Lulu kan badannya kecil-kecil, yang penting mangkaaat.

Kami berangkat jam 08:00, saya dan kakak sepupu sama-sama enggak tahu jalan, jadi saya pakai Google Maps yang ternyata menyesatkan. Kami diarahkan ke jalan yang jelek, jalur truk pengangkut batu, kanan kiri batu, jalanannya berlubang, sampai ban motor saya bocor, untungnya bocor di depan tukang tambal ban.


Sekitar jam 10:00 kami sampai lokasi, terus ada pertigaan, disitu ditanya mau kemana, saya bilang mau ke Parang, ternyata masih harus turun lagi, kalau ke Bongkok bisa parkir motor disitu. Saya tanya lagi, Parang sama Bongkok jarak tempuh pendakiannya pendek mana, dibilang Bongkok yaudah saya memutuskan untuk naik Bongkok aja jadi kami parkir disitu.


Setelah parkir dan titip helm, kami mulai jalan, jadi kalau di Bongkok ini registrasi ada di pos 2 sekaligus camping groundnya, 15 menit perjalanan dari lokasi penitipan motor. Ternyata rame sekali, banyak tenda didirikan, saya kira masih sepi, ternyata sayanya aja yang udik. Disitu kami mendaftar dan bayar Rp 5000/orang. Dari camping ground sudah terlihat pemandangan Waduk Jatiluhur loh, bagus deh.


Memulai pendakian, jalurnya becek sekali, karena habis turun hujan dan sudah banyak dilalui orang. Terlebih makin lama, jalurnya makin licin dan terjal, saya sempat khawatir dan mengajak Izmi Lulu untuk menyudahi pendakiannya, karena saya khawatir pas turunnya mereka kesusahan, tapi mereka malah bilang lanjut saja, yaudah kami lanjut. Di beberapa titik yang terjal dan curam mendekati puncak, sudah dipasang webbing sebagai alat bantu. Jadinya saya enggak punya foto pas perjalanan, karena khawatir kalau pegang kamera saya jadi gg bisa menjaga keseimbangan dan mengarahkan adik-adik saya. Pendakian kemarin itu rame sekali, dari yang tampilannya ala pendaki sampai ala ke mall ada.


Ketika adzan dzuhur berkumandang, kami tiba di puncak, kurang lebih dua jam perjalanan, karena kami juga banyak istirahatnya dan macet di perjalanan. Nama puncaknya, puncak batu tumpuk dengan ketinggian 975 MDPL, karena puncaknya memang berupa batu-batu besar yang bertumpuk.


Dari puncak, kami hampir bisa melihat Waduk Jatiluhur secara keseluruhan, ternyata besaaaaaar sekali ya Waduk Jatiluhur itu, saya lagi-lagi baru tahu. Pemandangan dari puncaknya, Masya Allah, indah sekali, ternyata keindahan yang sering saya temukan di tanah orang ada di rumah sendiri itu luar biasa sekali. Selain terlihat Waduk, juga terlihat Gunung Parang dan rangkaian bukit yang mengitari Purwakarta. Kenapa judulnya rangkaian putri tidur ? karena perbukitan di Purwakarta kalau dilihat dari Sadang, terlihat seperti perempuan yang sedang tertidur loh.


Pulangnya kami lewat jalan utama Plered yang lebih cepat, mulus dan aman. Syukurlah bisa tahu satu tempat bagus dan itu di kampung sayaaaaa. xxxChuu original by ra~coon.