Whoever me, Whatever me, and Whenever me. I'm the only one and just one of "me".

Minggu, 18 Oktober 2015

Vitamin-Sea : Recharge & Refresh

21.28 Posted by Tiara Putri , , 4 comments
Melanjutkan cerita perjalanan saya ke Pulau Harapan yaa, jadi kebanyakan paket wisata ke Pulau-Pulau di Kepulauan Seribu itu berdurasi 2 hari 1 malam, disarankan kalau mau santai menikmati wisatanya itu hari weekday, karena kalau weekend apalagi libur panjang pasti penuh sekali, secara opsi quickie getaway dari Jabodetabek.

Agenda kegiatan di hari kedua di Pulau Harapan ini adalah Island Hopping, jadi kami diajak berkunjung ke pulau-pulau kecil yang tersebar di dekat Pulau Harapan. Beberapa Pulau kecil ini milik pribadi loh, ckckck ngiler enggak sih bisa punya pulau pribadi di kawasan yang lautnya oke punya, saya sih ngiler berat.
Pulau Harapan dikelilingi beberapa pulau kecil berjarak kurang lebih 10-20 menit perjalanan menggunakan kapal. Agenda hari kedua ini cuma sekedar lihat-lihat pulau saja karena jam 11:00 kami sudah harus berada di kapal yang akan membawa kami pulang ke Jakarta.


Kegiatan hari kedua ini bagi saya cukup membosankan, karena saya bukan tipe yang doyan selfie kali ya. Pulau-pulau yang dikunjungi ya tidak ada yang bisa dilihat, sama saja gitu tidak ada daya tarik atau uniknya, malah terkesan terbengkalai, sayang sekali, padahal cukup berpotensi untuk lebih dikembangkan. Seperti di Karimunjawa, di Pulau Menjangan Besar wisatawan bisa melihat dan berinteraksi dengan hiu di penangkaran yang dibuat oleh warga sekitar.


Saya pun menyarankan kami untuk pulang saja, agar bisa dapat tempat di kapal. Benar saja deh, kapal yang akan membawa kami ke Jakarta sudah penuuuuh sekali, untuk dapat tempat di bawah tangga saja sudah bersyukur deh dan saya punya firasat bahwa perjalanan pulang ini tidak akan semulus perjalanan pergi, jadi saya menenggak pil antimo, lalu mengambil posisi berbaring di bawah dek kapal.


Firasat saya benar, Celana Merlin, perjalanan pulang ombaknya besar, terasa sekali terombang-ambingnya padahal saya sudah minum antimo, tapi kapal berguncang dan satu persatu anggota rombongan saya tumbang. Alhamdulillah saya sih tidak sampai muntah, meskipun perut memang rasanya sudah tidak enak. Makanya ketiika kapal merapat di dermaga Muara Angke, rasanya begitu lega, meskipun ketika menginjak daratan, ada rasa limbung dan oleng hahaha amatiran ya.

Well, perjalanan ke Pulau Harapan cukup untuk recharge energi dengan memberi saya vitamin-sea, meskipun memang masih kurang gregetnya. Dari pengalaman ini, saya ingin berbagi tips bagi yang hendak berkunjung ke Pulau Harapan :
  1. Bandingkan harga sebelum memutuskan memakai operator wisata, karena pada dasarnya kegiatannya sama saja tapi harga bisa berbeda.
  2. Datang pagi-pagi sekali untuk menghindari terjebak macet jika pergi wisata pada weekend. Setelah itu langsung menuju kapal untuk mencari tempat duduk, karena tidak diberi tiket, apalagi di booking-kan tempat duduk.
  3. Tips untuk mencegah mabuk laut, hindari bepergian dengan perut kosong, minum air jeruk nipis hangat setelah makan. Kalau saya sih Tolak Angin dan semacamnya bantu banget mengurangi mual. Cari tempat yang nyaman, kalau perutnya lemah, saya sarankan untuk berbaring selama perjalanan dan minum obat anti mabuk. Bawa minyak yang disukai, karena jika sudah ada bau-bauan aneh, biasanya akan lebih mudah terangsang untuk muntah
Semoga tips diatas membantu yaa. Titip salam untuk pohon kelapa dan pasir pantai, katakan pada mereka, saya rindu, hhehhe.
xxxChuu original by ra~ccon.

Minggu, 11 Oktober 2015

Quickie Getaway : Harapan Island

19.46 Posted by Tiara Putri , , 4 comments
Hai hai, duh saya sedih sekali melihat blog ini, tidak terurus, kegiatan menulis saya menurun drastis dan saya mengkambinghitamkan hari-hari yang saya anggap sibuk padahal ya enggak juga. Di tahun ini saya sering pergi jalan-jalan bareng Syifa, adik saya. Kami ke Gunung Lembu, Gunung Parang dan ke Pulau Seribu juga. well, semoga satu persatu bisa saya rekam melalui tulisan ya.

Jadi suatu hari, adik saya itu ngajak ke Pulau Tidung di Kepulauan Seribu, saya sih oke oke aja, apalagi kan kalau pesertanya semakin banyak, biaya per orangnya jadi lebih murah. Setelah survey kesana kemari, akhirnya diputuskanlah Pulau Harapan yang akan menjadi tujuan kami. Jadilah kami memilih sebuah weekend untuk berangkat (enggak dibocorin kapannya, biar gg ketauan basinya hhihhi). Total rombongan kami bersebelas : Saya, Syifa, Ardiyan, teman syifa berlima, dan keluarga salah satu temannya bertiga, jadi biaya yang kami bayarkan per orang adalah Rp 330.000.

Saya, Syifa dan Ardiyan malamnya menginap di rumah teman kuliah Syifa di daerah deket Jakarta Utara, karena jam 07:15 kami sudah harus stand by di Muara Angke. Untungnya kami menginap, karena berangkat pagi saja terjebak macet, jalanan di Muara Angke tergenang air dan dipenuhi kendaraan yang mengantar para wisatawan, ditambah dengan di kawasan itu Gubernur dan Menteri mau datang, makin lah tumpah ruah jalanan. Disitu saya takjub, ada ya orang yang kuat tinggal di kawasan Muara Angke.

Saya merasa udah berangkat pagi, ternyata salah besar, sesampainya di dermaga, orang sudah kayak semut, banyak banget. Tapi memang kami berangkat cukup pagi sih karena kami masih kebagian kursi di kapal, jadi kapalnya itu kapal kayu kecil, ada tempat duduk kayak di kereta. 

Perjalanan menuju Pulau Harapan memakan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan, tidak begitu terasa karena saya tidur nyenyak. Begitu sampai di Pulau Harapan, rombongan semut satu persatu menuju sarang selama dua harinya. Senangnya kami dapat homestay yang masih baru, agak jauh sih dari dermaga, mana harus ngelewatin kuburan, tapi ke laut gg jauh, laut di depan kami cihuuuy.


Ketika pintu dibuka, makan siang sudah tersaji berupa nasi, dua lauk pauk, sirup dingin, air mineral gelas, buah dan kerupuk. Duh senang deh rasanya, karena baru kali ini saya jalan-jalan yang "mewah" begini hhehhe. Setelah makan siang, kami siap-siap deh untuk snorkeling, jam 13:00 duh pas panas-panasnya kan, tapi memang itinerary paketnya ya begitu.

 Snorkeling ini kami diajak ke beberapa spot, cantik sih tapi kok rasanya saya masih belum bisa move on dari Pulau Sambangan, hhehhe. Saya kurang menikmati kegiatan snorkeling, karena kalau terlalu lama saya suka jadi mabuk laut, terapung terombang-ambing bikin badan enggak enak. Nah mungkin ada pengaruhnya dari perut kosong kali ya, karena saya tidak makan siang. Jadi setelah ke beberapa spot snorkeling, kami diajak ke sebuah pulau kecil dan disana ada tukang jualan, udah kaya rest area gitu. Mereka jual mie instan, kelapa muda, gorengan dan es-esan. Harganya memang tidak terlalu mahal untuk ukuran di tengah pulau begitu, tapi tetap saja, selalu bertanya harga di awal untuk mencegah keterkejutan di akhir.

Setelah makan kami diajak ke gosong, yakni gundukan pasir di tengah laut yang muncul ketika laut sedang surut. Hari semakin sore, kami pun beranjak pulang. Di homestay, lagi-lagi makanan sudah tersedia, jadi kami bergantian mandi deh. Sayangnya air untuk mandinya bau sekali, duh saya sampai pengap di kamar mandi karena menahan nafas, aroma sabun pun tidak bisa menutupi bau air yang percampuran antara bau oli dan bau got, maka dari itu, saya cuci muka dan gosok gigi pake air mineral dari galon.

Sambil menunggu guide kami datang membawa ikan untuk acara bakar-bakar, perlahan rasa kantuk menyerang semua orang, sedangkan saya mengobrol dengan Ardiyan. Terus kami jalan-jalan deh ke alun-alun cari makan malam untuk saya. Brrr angin malamnya dingin, tapi tidak menyurutkan orang-orang untuk main ke alun-alun. Saya beli jagung bakar dan cumi bakar. Satu porsi cumi bakar harganya Rp 10.000, isi tiga tusuk, masing-masing tusuk berisi 4 potongan kecil cumi-cumi. Rasanya enak, karena setelah dibakar, diberi bumbu kacang, jadi seperti sate biasa saja.

Setelah kenyang makan malam, kami pulang ke homestay, personil sudah pada bangun karena mas guide udah datang bawa ikan tuna besar 11 ekor. Saya sih enggak makan, karena saya memang tidak terlalu suka seafood, padahal kata anak-anak ya rasanya enak dan tidak amis.
Puas melihat yang makan ikan, saya pun beranjak masuk dan berbagi kasur dengan empat orang, bagaikan ikan pindang, tapi lelah mendera dan kami pun terlelap.
xxxChuu original by ra~ccon.