Liat berita, jalanan udah mulai rame, denger kata orang jalan macet banget sampe gg bisa maju, jadi keder mau mudiknya, eh tapi kalau gg mudik nanti gg kebagian uang lebaran hhohho. Well, kemarin setelah baca review dari mas Huda Tula disini, gw jadi penasaran untuk nonton film Confession, kenapa tertarik ? soalnya mas Huda bilang plot ceritanya banyak nge-twist kayak cerita detektif dan berakhirlah gw kemarin pagi nongkrongin komputer nungguin download-an film ini selese #setan download. Terus gimana ceritanya ? check this out ^^, oh ya high possibility of spoiler.
Gambar Disini |
Film dibuka dengan kegiatan minum susu dikelas, iya beneran minum susu kotak, ceritanya sekolah -setingkat SMP kayaknya- tersebut lagi jadi percontohan untuk kebiasaan minum susu, emmm ahahaha mulai review-nya aneh jadi gw agak bingung selanjutnya ceritanya kemana, oke oke aah pas udah pada minum susu, si wali kelas yang bernama Yuko Moriguchi, mulai bermonolog, sebenernya doi gg bermonolog sih lagi bercerita cuma itu anak sekelas gg ada yang dengerin jadi gw gambarin aja lagi bermonolog. Si wali kelas ini bilang dia bakalan pindah dari sekolah dan mulai bercerita tentang peristiwa tewasnya putrinya di kolam renang sekolah yang menurut pendapatnya sebenarnya itu bukan kecelakaan tapi peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh dua siswa dikelas tersebut, si guru berpendapat kalaupun polisi percaya akan ceritanya, siswa tersebut akan kebal hukum karena ada perlindungan hukum untuk anak-anak dibawah umur. Siswa A dan siswa B begitu si wali kelas menginisialkan dan mendeskripsikan pembunuh anaknya serta mengatakan bahwa ke kotak susu dua anak tadi ia telah menyuntikan darah yang terjangkit virus HIV. Dari situ deh mulai rentetan cerita "pengakuan" dari sudut pandang si wali kelas, siswa A, siswa B, siswi A dan ibu siswa A serta karena pendeskripsian yang jelas anak sekelas tahu siapa tepatnya A dan B, dimulailah juga penindasan kepada mereka.
My Comment : ini film entah gw-nya yang gila atau film-nya emang tingkat frustasinya tinggi ya, gw berasa gila aja, alurnya maju mundur, kalau diibaratkan pohon kelapa, ini film tuh tenang melambai-lambai tapi cantik, pace-nya cukup lambat, gw yang lebih seneng genre yang pace-nya cepet dan klimaks serta antiklimaks-nya kejar-kejaran mulai ngantuk tapi gimana ya bikin penasaran juga ini film meskipun dari awal penonton udah dikasih tau tentang para pembunuhnya tapi makin jauh cerita bergerak ada detil-detil kecil yang mulai menyusun kepingan puzzle-nya. Oh ya meskipun pace-nya lambat, sepanjang film penonton disajikan pengambilan gambar yang keren deh, adegan-adegan air hujan, cipratan air dan bahkan adegan pembunuhan yang dibikin slow motion.
Film ini juga kurang lebih mengangkat fenomena yang terjadi di masyarakat meskipun secara ekstrim kayaknya belum pernah terjadi sih di Indonesia, berikut ini yang gw tangkap :
- murid gg ngehargain guru. beuh difilm ini klo gw jadi guru bisa mati berdiri, muridnya sumpah ya kurang ajar banget, guru lagi ngomong, mereka sibuk ngomong sendirilah, lempar bola, maenin hape, aah orang gila semualah itu dikelas, gw aja yang waktu SMP kelasnya disebut paling badung seangkatan masih hormatlah sama guru.
- Bullying. Satu pertanyaan gw, apakah bener ya ada penindasan sebegitu parahnya diluar sana ? gw pernah dengar korban verbal bullying yang bunuh diri tapi yang gw maksud disini penindasan secara fisik, seolah klo gg nge-bully tuh gg keren dan cupu.
- orangtua yang mendewakan anak. Ini cerita tentang si ibu siswa A, anaknya dianggap sempurna, gg ada cela dan gg nerima kalau anaknya berbuat salah, pasti aja nyalahinnya ke orang lain.
- orangtua yang obsesi menjadikan anak seperti mereka. Klo yang ini obsesi ibu siswa B, jadi si ibu ini jenius dan rela meninggalkan dunia penelitian untuk melahirkan, eh yang ada pas si anak lahir, dari kecil udah harus bisa apa-apa, kayak ngerakit ulang jam weker yang karena kemampuan si anak yang belum terkembangkan, si ibu jadi frustasi dan sering mukul.
- fenomena berita. salah satu motif siswa A membunuh adalah dia kecewa saat menang sebuah kontes penemuan dan berharap ibunya akan melihatnya dikoran, ternyata dikoran ia cuma dapet sekotak kecil pemberitaan dan yang menjadi headline adalah peristiwa pembunuhan anggota keluarga oleh gadis dibawah umur yang step-step pembunuhannya diposting diblog.
Masih banyak hal lain yang menarik, intinya dari interpretasi gw, film ini ngasih pesan kalau niat kejahatan itu bukan hanya karena ada kesempatan aja, tapi juga ada dorongan akan pengakuan terhadap eksistensi diri, ekstrim ya. Karena selera orang yang berbeda-beda, meskipun film ini pace-nya agak lambat tapi pengambilan gambar, gaya bercerita dan tema ceritanya layak untuk ditonton, intinya lagi ini adalah film tentang psikopat.
xxxChuu original by ra~ccon.
Today's Quote : " ...I heard the sound of an important thing disappearing, too. Not so much "pop" ... as "Boom". " Yuko Moriguchi