Whoever me, Whatever me, and Whenever me. I'm the only one and just one of "me".

Minggu, 20 November 2016

Pantai Pok Tunggal Nan Jauh di Mato

16.14 Posted by Tiara Putri , , 4 comments
Edisi nostalgia, jalan-jalan terakhir saya sebelum pulang kampung. Jadi saya ngajak main adik saya ke Goa Pindul yang sudah saya tulis disini, tapi saya lupa melanjutkan sedangkan lagi-lagi ini draft dibuang sayang.






Pantai Pok Tunggal merupakan salah satu jajaran pantai di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai yang cantik untuk menikmasi matahari tenggelam. Butuh usaha untuk mencapai pantai ini, cukup jauh dari pusat kota. Saran saya hindari perjalanan malam jika tidak bersama rombongan, karena (pada waktu itu sekitar awal tahun 2015) melewati daerah yang kanan kirinya masih hutan. Sekian (hahaha gaje banget deh)
 
xxxChuu original by ra~ccon.

Jumat, 18 November 2016

Review : Kampung Daun

16.15 Posted by Tiara Putri , No comments
Note : tulisan ini saya buat kurang lebih satu tahun yang lalu dan entah kenapa saya lupa untuk publish, jadi ini semacam triger menulis yang dibuang sayang.

Weekend ini menyenangkan sekali, karena keluarga saya komplit berkumpul. Momen komplit memang susah sekali untuk keluarga saya, karena ayah yang kerjanya jauh dan durasinya lama dan Syifa yang kuliah di Magelang. Setelah saya merasakan jauh dari rumah, momen berkumpul lengkap ini menjadi hal yang mewah dan sangat saya syukuri.

Weekend ini ayah mengajak kami ke Kampung Daun di Lembang. Jadi sudah dari seminggu yang lalu, ayah ini kaya yang ngidam, sampe diomongin terus tiap hari pengen pergi kesini. Ditambah ayah sempet sakit dan lagi-lagi dibilangnya obatnya kalau ke Kampung Daun, hahaha padahal anak-anaknya tuh biasa aja.

Saya juga rada malas sih perginya kalau enggak lengkap, kan kasian Syifa enggak diajak, meskipun dia bilang gpp asal mentahnya dia kecipratan, tapi momennya loh momennya itu, jarang banget bisa kumpul komplit. Makanya pas dia bilang dia ada minggu tenang, kami suruh pulang aja. Bener aja kan, jam 02:30 dini hari sampai rumah, jam 07:00 kami sudah siap untuk pergi ke Kampung Daun, mengabulkan ngidamnya ayah.



Perjalanan menuju Kampung Daun ini cukup jauh karena saya telat kasih instruksi. Jalur terdekat itu katanya belok kiri di belokan pertama dari terminal Ledeng. Sayangnya, jalanan sedang macet dan saya lupa kalau belokan itu deket banget dari terminal Ledeng, jadinya kagok deh dan kami lewat Lembang. 20 menit kemudian, kami tiba di Kampung Daun. Saya kira kami bakal jadi tamu pertama karena sampai sana itu sekitar jam 11:00 siang, eh ternyata enggak juga sih, sudah banyak pengunjung yang datang.  


Kesan pertama begitu tiba di Kampung Daun adalah sejuk, beneran deh tempatnya sejuk, pohon di kanan kiri jalan, aduh nyaman sekali, mana di saungnya itu disediakan bantal guling, duh nyaman dan adem banget deh. Langsung deh kami pesan makanan, sayangnya menunya itu berupa kertas selembar yang sekalian dijadikan kertas pesan, jadi tidak ada gambarnya, ada beberapa paket yang namanya aneh dan tidak tertulis keterangan, jadinya kami pesan yang jelas-jelas saja deh.


Selagi menunggu pesanan datang, saya dan Syifa berjalan ke dalam, karena kami dapat saung di depan. Wah makin takjub lah saya dengan tata letak restoran ini, begitu nyaman, asri dan adem. Hal yang saya sayangkan, kan ada kali kecil gitu, nah kalinya itu masih berbau tidak enak, untung saung kami tidak dilewati aliran kali itu.


Ketika kami kembali ke saung, makanan sudah tersedia. Keluarga saya pesan Gurame bakar saus kecap, spageti bolognese, beef blackpepper with flavored rice dan bakso malang. Well, tempatnya sih enak dan adem, bahkan bisa menggugah selera makan, sayangnya mungkin kokinya lagi galau saat kami datang, makanannya zonk, padahal kami datang di waktu menjelang makan siang dan dalam keadaan lapar, tapi benar-benar kurang memuaskan. Makanannya tidak panas dan kurang nendang bumbunya.


Setelah makan dan tidur siang sebentar, kami pun pergi untuk melanjutkan perjalanan. Ternyata ada antrian di depan, wedew, karena pas datang, saya langsung reservasi tempat dan melenggang masuk, tidak perlu menunggu segala.

Nah ini tips dari saya kalau mau berkunjung ke Kampung Daun :
  1. Lebih baik lewat jalur yang dekat Terminal Ledeng, jangan kebablasan.
  2. Datang pagi menjelang siang, biar enggak nunggu lama, mau makan aja pake daftar tunggu segala, udah nunggu lama-lama makanannya kurang nampol kan Celana Merlin juga. Kecuali ya memang mau dapet suasana yang romantic di malam hari yang sepertinya peak hour, lebih baik jangan datang dengan perut 100% kosong.
  3. Bandrosnya enak, tapi mahaaal hahaha ya namanya di restoran yang lagi ngehits yaa,
  4. Jika berminat beli buah di pintu keluar, liatin aja mamangnya, jangan nawar, cukup liatin aja. Biarin si mamang ngikutin sampe tempat parkir. Pengalaman saya, kami enggak sengaja ngeliatin mamang yang jual strawberry dan berry hitam dengan harga Rp 35.000/box, eh pas kami di mobil, tanpa menawar serius, dapet deh Rp 50.000 untuk 3 box, hehehehe. 
Kesimpulannya, Kampung Daun itu tempatnya enak, nyaman dan adem, sayang, kokinya lagi galau dan gasnya lagi habis kali ya.
xxxChuu original by ra~ccon