Whoever me, Whatever me, and Whenever me. I'm the only one and just one of "me".

Jumat, 18 Oktober 2013

(Saat ini) Yang Terindah, Yang Terdalam ...

21.01 Posted by Tiara Putri , , , 8 comments
Hari kedua gw di Sambangan lebih istimewa lagi tentunya, tapi kalau dibandingkan dengan hari pertama ya masing-masing punya ceritanya sendiri hhehhe. Jam 05:00 alarm sudah berbunyi, tapi yaah karena ngantuk, juga angin berhembus dengan kuat di luar, beberapa dari kami lanjut leyeh-leyeh sampai agak terang dikit baru deh bangkit keluar gazebo yang kami tempati untuk ambil air wudhu dan subuhan hhehhe. Jadi kami ini nih sebenernya harusnya tidur di mess, tapi karena sepi, jadinya kami tidur semacam gazebo tapi mirip mushola kecil yang berhadapan dengan dermaga, biar lebih berasa di pantai hhehhe.


Selanjutnya kami masak sarapan. Enaknya berkegiatan "resmi" gini nih, meskipun nyantai tapi kami punya jadwal yang sebisa mungkin dipatuhi, dari mulai waktu tidur sampai waktu bangun. Hari kedua ini kami agak bergegas karena kami akan ikut perahu menyeberang ke tambak pukul 09:00. Yup hari kedua kami mengobservasi budidaya ikan kerapu.


Ikan kerapu yang dibudidayakan di Pulau Sambangan terdiri dari jenis kerapu macan, bebek atau tikus dan cantrang, yang merupakan hybrid dari kerapu macan dan kentrang. Ikan kerapu merupakan komoditas ekspor yang bernilai cukup tinggi, bahkan merupakan makanan prestige terutama di China dan Hongkong.

Jadi hari itu kebetulan tambak sedang dalam persiapan panen, jadi Mas Dani selaku ketua Unit Kerapu agak sibuk dulu memilah ikan yang akan dipanen. Akhirnya sambil menunggu kami keliling tambak, pagi itu kegiatan di tambak adalah memberi pakan.


Pakan ikan kerapu adalah ikan Jui. Ikan Jui ini terlebih dahulu dipotong kecil-kecil, karena katanya kalau pakannya kebesaran si kerapu akan mengalami lock jaw, LOL, kayak manusia aja ya. Gw mah cuma ngeliatin aja, secara si ikan jui ini banyak banget sehingga amisnya gg ketulungan, nyium baunya aja udah eneg, apalagi megang langsung, duh mulai pusing kapten.


Seperti yang gw bilang di atas ya, ikan kerapu ini harganya muahaal, katanya seporsi ikan kerapu di restoran berbintang bisa sampai dua juta loooh, dan kami beruntung sekali bisa mencicipi ikan kerapu ini. Jadi kami dikasih ikan kerapu yang kena dekompresi alias sekarat mau mati, badannya udah mulai menggelembung dan megap-megap, LOL, kami cuma komentar enaaak-enaak hhohho.


Ternyata kegiatan memanen cukup memakan waktu, gw udah mulai kena mabuk laut, secara itu kan tambak terapung, ditambah dengan bau amis ikan, duh Celana Merlin sekali. Akhirnya kami menyingkir untuk duduk di tempat yang lumayan teduh dan jauh dari bau amis. Kami takjub sekali dengan para pegawai yang tidur disana, secara hari berangin gitu aja gw udah mabok, gimana kalau musim baratan coba, pingsan deh. 


Untungnya mas Dani sudah bisa diwawancarai. Takjub deh dengan banyak fakta soal ikan kerapu ini, selain harganya yang bikin drop jaw tentunya. Ternyata Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang berhasil membudidayakan ikan kerapu jenis bebek atau tikus yang merupakan jenis termahal juga. Meski demikian, Indonesia baru bisa memenuhi permintaan pasar sebesar setengahnya saja loh, gilaa peluang bisnis gg nih hhahha tapi mahal book, investasi yang lumayan.


Setelah selesai wawancara, gw buru-buru minta dievakuasi duluan, udah pusing beneran soalnya. Eh pas sampe daratan, gw, Surilay dan Jupe yang pulang duluan diajakin cari kelapa, asiik banget, berasa anak pantai beneran. Sudah kembung minum es buah yang kami buat dari kelapa, puding serta es nutrisari, kami sholat dan ganti baju, karena kami akan menyelam lagi, horeeee dan kali ini kami bawa empat set SCUBA, uhuuuy. Langsung deh setelah naikin alat ke kapal, kami berangkat ke daerah pertengahan antara Sambangan dan Genting, ternyata daerah yang pas hari pertama gw, Surilay dan Mbak Tika datengin. Jadi di daerah itu ada semacam pelampung yang menjadi penanda untuk kapal bahwa kawasan itu kawasan dangkal dan ada terumbu karangnya.


Karena cuma empat set, gw milih snorkel-ingan aja dulu, daaan duh Masya Allah, Terumbu karangnya begitu cantik, belum lagi ikan-ikan karang yang berwarna-warni, ditambah perairannya begitu dangkal sampai cukup mengambang saja, perut gw sudah hampir menyentuh terumbu karang, jadi gaya snorkel-ingan disini hanya bisa menggerakan tangan, karena gerakan dari kaki katak (fins) bisa-bisa merusak karangnya. Gw sampai panik dan dikira kram ketika gw terjebak di bagian karang yang begitu dangkal, dikira gw kram, taunya gw bingung harus bergerak kemana, takutnya merusak karang, belum lagi bulu babinya banyak dan durinya panjang-panjang, duh keder langsung balik kanan deh.


Nah tiba giliran gw untuk SCUBA diving, bersama Mbak Tika, Alin dan Pak Asrori. Pas baru aja turun, tiba-tiba gw gg bisa maju, ehlah ternyata octopus-nya nyangkut di karang coba, akhirnya gw pegangin deh daaaaaaan kami dibawa berkeliling di keajaiban bawah air oleh Pak Asrori, Masya Allah kalau diingat lagi, gg bisa gw berhenti takjub dan memuji kekuasaanNya, karang-karang di kedalaman tersebut tidak secerah karang-karang yang dangkal, tapi ukurannya besar dan cakupannya luas. Ada satu wilayah karang yang gw merasa seperti melewati hamparan kaki ayam, ada lagi yang membuat gw berpikir bahwa mungkin begini rasanya menjelajahi mars. Masya Allah keindahan alam Indonesia yang belum satu persennya saja sudah luar biasa coba.


Ternyata kami menyelam selama setengah jam dan alat pengukur menunjukan kedalaman 20meter (gtw sih pastinya berapa, punya gw gg mulai dari nol sih, tapi kayaknya 18 meter kalau menurut alatnya Mbak Tika hhehhe). Di perahu saat perjalanan pulang ke pulau, kami yang terbagi menjadi dua tim dan menjelajahi bagian yang berbeda, saling bercerita mengenai pengalaman masing-masing.


Pengalaman menyelam ini merupakan pengalaman pertama gw, untuk saat ini yang terindah dan yang terdalam. Dari kegiatan ini kami belajar, bahwa alam itu paket lengkap. Menyediakan penghidupan bagi manusia, juga hiburan serta sarana bagi manusia untuk bersyukur dan memuji kebesaranNya.
xxxChuu original by ra~ccon.

Senin, 14 Oktober 2013

Eksplorasi Pulau, Selam, Mengabdi & Transplantasi Karang, 1st Day

15.50 Posted by Tiara Putri , , 6 comments
Halo ... duh sudah dua bulan terlewati tanpa gw menuliskan apapun di blog ini, hhuhhu bahkan tulisan edisi ulang tahun pun enggak ada coba, keterlaluan sekali kan gw, punya piaraan kok gg dirawat hhehhe. Nah sekarang gw mau nulis tentang jalan-jalan, hhehhe akhir-akhir ini gw memang kayaknya cuma menulis tentang pengalaman jalan-jalan saja ya, padahal kalau diperhatikan sebelum 2011 akhir sangat jarang sekali gw menulis tentang jalan-jalan.

Okee, jadi tanggal 4-7 Oktober gw berkunjung ke Pulau Sambangan di kawasan Kepulauan Karimunjawa. Jadi agendanya kesini tuh sekalian untuk pendidikan lanjutan divisi selam, juga untuk belajar cara transplantasi terumbu karang serta observasi budidaya ikan kerapu. Pulau Sambangan adalah Pulau yang dimiliki oleh Pura Group serta dikelola ole PT Pura Baruna Lestari, jadi kalau mau kesini ya harus ada izinnya dulu.

The Team, L to R : Tika, Alin, Zulfa, Upi, Me, Surilay
Tanggal 3 malam kami sudah bersiap-siap di PKM Joglo Undip Pleburan, tadinya kami mau naik motor ke Pelabuhan Kartini, Jepara-nya, tapi ternyata barang bawaan kami cukup banyak sehingga tidak diijinkan menggunakan motor. Yaudah deh jadinya kami sewa mobil pick-up. Sekitar jam setengah satu kami berangkat.


Karena perjalanan malam, waktu tempuh Semarang-Jepara cuma 1,5 jam. Hari masih gelap, sedangkan kapal kami baru akan berangkat sekitar pukul 05:00 pagi. Jadi kami tidur dulu deh dan baru terbangun ketika adzan subuh berkumandang, setelah sholat kami cari sarapan, eh baru pesen teh manis hangat, kami udah ditelepon untuk segera menuju kapal karena akan segera berangkat. Jadi kami ke Sambangan itu menumpang kapal milik PT Pura Baruna Lestari, lumayan hemat pengeluaran transportasi hhehhe.
 

Nah, ternyata kami gg langsung ke Sambangan, tapi mampir dulu ke TPI Ujung Batu, soalnya ambil pakan untuk ikan kerapu dulu. Disana kami cukup lama, sampai sempat ngeliat orang bertengkar, terus gantian ke kamar mandi dan ketiduran. Jadi pas lihat kapalnya nih kami agak keder dan masing-masing dari kami langsung menenggak antimo hhohho.


Singkat cerita, meskipun sebenarnya tidak singkat, karena kami menempuh perjalanan kurang lebih 7 jam. Kami tiba di Pulau Sambangan, jadi Sambangan itu tetanggaan sama Pulau Genting dan Seruni, wah dari jauh aja, laut serta pulaunya sudah terlihat cantik, top markotop gitu lah. Beberapa kali kami melihat daerah berwarna biru muda yang menandakan perairan dangkal serta ada terumbu karangnya, excited to the max.


Setelah mampir dulu ke tambak ikan kerapu, kami langsung mendarat di Pulau Sambangan, pulau yang luar biasa cantik, masya Allah, tapi karena hari itu sudah sore, jadi kegiatan kami cuma beres-beres barang, mandi dan makan karena acara kami besok padaaaat sekali hhehhe.


Hari kedua kami di Sambangan awalnya akan diisi dengan observasi ikan kerapu, tapi ternyata kepala unitnya sedang sibuk, jadi kami ke unit koral dulu. Jadi di pulau ini ada dua kegiatan utama yakni unit kerapu dan unit koral, dengan total pegawai sekitar 31 orang. Kami langsung menuju bak-bak transplantasi, jadi kegiatan transplantasinya di darat dulu, baru nanti dibawa ke laut.


Jenis karang yang dibudidayakan disini adalah jenis Acropora dan Montipora, karena dua jenis itu merupakan jenis yang lumayan cepat pertumbuhannya. Jadi setelah mengambil karang dari indukan, siapkan reef plug-nya yang terbuat dari campuran semen dan pasir, lalu masukan semen, beri id dan tancapkan karang, taraa cara sederhana transplan karang deh.


Jadi karang-karang disini dibudidayakan untuk diekspor ke Eropa, tapi jangan khawatir melanggar peraturan, karena terumbu karang masuk dalam apendiks dua yakni daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan. Jadi terumbu karang boleh diperjualbelikan selama tidak melebihi batas kuota yang telah ditentukan per tahunnya oleh pemerintah dan PT Pura Baruna Lestari ini telah mengantongi izin baik dari pemerintah sekaligus juga dari LSM internasional loh.


Setelah puas transplantasi karang, kami beristirahat untuk makan siang dan sholat. Setelahnya kami ganti baju, karena kami mau menyelaaaaam, cihuuuuy. Dengan didampingi Mas Arfiyan, kepala unit koral sekaligus tim penyelam disini, kami berenam akan menjelajahi alam bawah laut Pulau Sambangan.


Jadi karena hari ini kami pake tiga set saja, musti gantian dong, nah yang belum dapat giliran snorkel-an aja dulu, karena jarak pandang perairannya cukup bagus ya sekitar 6 meter masih terlihat jelas, belum lagi dekat-dekat pantai pun sudah banyak terumbu karang berwarna-warni, terus ada anemon looh, rumah si ikan badut alias nemo, ikan yang ramah dan agak narsis ini made our day banget lah hhohho.


Lalu giliran gw deh nyelam tapi gg lama hhuhhu karena gw sempat agak panik ketika mask clearing gw nyisain air dan gw meminta naik, eh pas udah perjalanan naik, mask clearing-nya malah jadi lancar, huuu bapuk banget dah gw.


Capek menyelam dan snorkel-an, kami istirahat, eh tapi baru sebentar duduk, kami diajak ke Pulau Genting, kebetulan memang ada yang mau dibeli, jadilah Alin, Zulfa dan Upi berangkat, sedangkan gw, Surilay dan mbak Tika lagi main sampan, ngiler sama foto sampan gw yg pertama.


eh tiba-tiba kami kepikiran untuk naik sampan sampai tengah, karena ada daerah dangkal yang terlihat gelap, tandanya ada terumbu karangnya, yaudah deh, kami minta sampannya ditarikin ke tengah pake boat-nya.
Yang hitam-hitam itu terumbu karang
Tahunya, setibanya di daerah dangkal tersebut, sampan kami malah stuck, kami takut untuk bergerak karena dasar sampan langsung mengenai terumbu karang, aduuuh. Jadi terumbu karangnya ini cukup luas daerahnya dan dangkal, tinggal celupin tangan udah kepegang itu karang, akhirnya kami putar haluan dan mendayung ke pulau, meskipun gw agak ngambek sih hhohho.


Nah berakhirlah hari ini, masih banyak kegiatan yang kami lakukan keesokan harinya. Oh ya, pada saat sedang berkeliling pulau, kami melihat pohon yang tercerabut dari akarnya, ia tumbang terkena badai, well, alam memang punya kekuatan yang menakutkan jika keseimbangannya terganggu, tapi selama kita manusia bisa bijak, alam menawarkan manfaat yang tak terhingga.
xxxChuu original by ra~ccon.

Sabtu, 20 Juli 2013

Persepsi

13.08 Posted by Tiara Putri , , , 10 comments
Well, aloha chacha maricha, gw saat ini sedang melaksanakan kegiatan KKN (duh mahasiswa tua nih gw) di Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Di posko gw di desa ini gw gg bisa terhubung ke dunia maya hhuhhu, semua provider kalau dijadikan modem rasanya mati segan hidup pun tak mau, jadinya gw kalau mau ngenet ya musti ke kantor kecamatan, numpang gratisan wifi yang jaraknya 7km dari homestay gw di desa. 

Oke jadi begini, gw punya ide posting-an yang sebenarnya mau gw post sejak gw pulang KKL, tapi apa daya, setelah KKL itu menjadi minggu-minggu yang hectic gitu, nah kebetulan sekali, sekarang ada beberapa kejadian yang mengingatkan gw akan ide tersebut, so, disinilah gw ngenet di kecamatan hhehhe.

Jadi, pas KKL itu banyak temen-temen gw yang dandannya kece tornado, cantik-cantik dah, nah terus pas lagi sarapan pagi, gw denger temen gw nyeletuk, “Yaelah, mau ke pantai kok pada pake rok dress gitu, rempong amet”, memang pada hari itu agenda kita ke Tanjung Benoa. Nah lalu terjadilah obrolan antara gw dan Siska,
S : Menurut lu gw rempong gg sih ?
G : Gg biasa aja, lah lu-nya ngerasa rempong gg ?
S : gg sih, gw mah biasa aja
G : yah kalau menurut gw sih rempong gg rempongnya seseorang itu soal persepsi, gw bisa bilang lu rempong karena dari persepsi gw ya lu rempong, tapi ternyata menurut lu ya lu biasa aja kan, yaah kadang kita seenaknya ngomong apa yang kita rasa menurut kita alias nge-judge tanpa memperhatikan sudut pandang orang yang bersangkutan.

Orange yang feminim
Nah lalu, terjadilah kejadian rempong merempong ini terhadap gw, jadi suatu hari gw ke kampus pake semacam baju terusan panjang gitu, teman-teman banyak yang mengomentari tumben sekali gw terlihat feminim, lalu pas gw lagi jalan gw ketemu junior gw di WAPEALA,
J : wah mbak tiara ? ribet banget sih keliatannya, beda banget ya kalau di hutan sama di kampus
G : *nyengir sambil mengerutkan kening*

Orange yang mau masuk gua
Yaiyalah demi Celana Merlin, masa penampilan ke hutan disamakan dengan penampilan ke kampus atau sebaliknya. Kalau ke lapangan kan sebisa mungkin berpakaian minimalis fungsional, kalau ke kampus yang kira-kira gg lewat jalan berlumpur dan semak ya gpp pake gamis dan disitu gw juga sama sekali tidak merasa ribet atau rempong tersebut, nyaman-nyaman saja. Disitu gw menggarisbawahi bahwa kadang tanpa sadar gw mengomentari hal dari persepsi gw padahal bisa jadi komentar tersebut tidak sesuai dengan perasaan yang dikomentari dan kalau si lawan bicaranya take it easy tapi bisa jadi juga akibatnya si lawan bicara menjadi sedih.

Nah lalu gw punya kasus lain, jadi di posko KKN desa gw ini kan gw tinggal bersama dengan sembilan orang dari berbagai jurusan yang baru gw kenal, kadang gw merasa gw out of place, tapi gw berusaha menyingkirkan pemikiran itu, karena kalau gw pikir terus bisa-bisa gw beneran out of place. Kadang juga gw merasa omongan gw gg didenger, ya apa mungkin gw ngomong pas lawan bicara lagi pake headset, makanya gg dijawab, gw benar-benar sedang berusaha untuk berpikiran positif, ketidakcocokan dalam suatu interaksi adalah suatu kewajaran, belajar menyikapinya lah yang merupakan suatu keharusan

Gw belajar rada mempertebal lapisan hati agar gg mudah sakit hati sama yang tidak bisa melihat situasi kondisi saat berbicara atau sama yang ngomongnya gg difilter dulu. Gw berusaha agar kegiatan KKN ini dapat menyenangkan dan dapat dikenang dengan mencoba kurang lebih menyamakan frekuensi persepsi, belajar lebih mendengarkan dan tidak mudah sakit hati hhehhe. Well, perjalanan yang cukup lumayan untuk pendewasaan diri hhehhe.
Duh kan jadi kemana-mana ngomongnya, hhehhe, semoga post ini tidak terkesan sedang membicarakan orang ya hhohho. Well, doakan gw berhasil menjalani sisa 30 hari lagi yaaa.
xxxChuu original by ra~ccon.

Sabtu, 08 Juni 2013

Lombok's Shopping Advice

15.51 Posted by Tiara Putri , , 14 comments
Well, sesuai dengan judulnya, post ini akan sedikit bercerita tentang pengalaman berbelanja gw di Lombok. Yaah harapannya bisa jadi "guide" bagi siapapun yang baca, barangkali ada yang mau ke Lombok terus punya rundown acara seperti gw, lebih baik bersabar, karena orang sabar akan dapat barang bagus dengan harga murah hhohho.

Lombok terkenal dengan mutiaranya, katanya kualitas mutiara sini sebanding dengan Australia, cuma kalah di ukuran aja, mutiara Lombok lebih kecil (katanya gw belum ngebandingin antara mutiara Lombok dengan Australia sih). Berternak (bener gg ya istilahnya) mutiara itu seperti membesarkan bayi, gg boleh salah, seperti kata iklan, buat anak kok coba-coba, nah si kerang mutiara ini butuh perlakuan khusus untuk bisa hidup dan menghasilkan mutiara.

Nah untuk berbelanja mutiara di Lombok, disarankan untuk langsung datang ke toko yang memang punya integritas dalam menyediakan mutiara yang asli. Kemarin gw mengunjungi toko yang menjual dua jenis mutiara, yakni mutiara air tawar dan air laut, apa bedanya ? celetuk gw, nah kata temen gw sih perbedaannya itu kalau mutiara air tawar itu lebih cepet prosesnya, klo mutiara air laut lamaaa #CMIIW. 

Guide gw menyarankan untuk tidak membeli mutiara di pedagang asongan. Karena "mutiara" itu didatangkan dari Jawa berkarung-karung, lalu dirangkai menjadi berbagai jenis perhiasan. Dari segi harga memang yang dijual pedagang asongan lebih murah, tapi silahkan memilih, harga tidak pernah bohong cyin.

Ngomong-ngomong soal mutiara, Lombok juga terkenal dengan "mutiara hijaunya" alias tembakau. Katanya Lombok menghasilkan tembakau berkualitas tinggi, namun sayangnya belum ada pabrik rokok yang tertarik untuk berinvestasi di tanah Lombok, tembakau-tembakau ini akan dibawa lagi ke tanah Jawa.

Nah kalau cari mutiara asli dan berkualitas kan sebaiknya tidak di pedagang asongan, kalau cari kaos, gantungan kunci dan gelang khas Lombok lebih baik di pedagang asongan. Jadi gini ceritanya, dari sejak datang ke Lombok, kami diwanti-wanti sama guide jangan beli kaos dari pedagang asongan, itu bahannya jelek, tipis dan sablonannya cepet luntur, nanti kalau mau beli kaos di toko saja. Memang benar, pagi pertama di Lombok, di depan hotel kami sudah ada pedagang asongan menawarkan dagangannya, gw kan gg tegaan gitu ya, bawaannya pengen beli, tapi ingat kata guide yowes sabaaar.

Pas malamnya, kami datang ke toko yang menjual kaos macam Joger gitu lah, harganya muraaaah sekali hanya dari Rp 20.000 saja, wah kalap saja sodara-sodara. Pas sampai di hotel, kaosnya dicoba tipis sekali, bahkan ada satu yang gw kasih ke Surilay dan gw suruh tebak harganya, dia bilang masa Rp 10.000an -_-' harganya sama kayak semangkok bakso. 

Nah pagi kedua sekaligus terakhir di Lombok, pedangan asongan membanjiri trotoar halaman hotel, menawarkan dagangannya, gw makin gg tegaa dan berpikir, "Kalau gw gg beli, terus mereka bangkrut dan jadi pencuri, salah gw dong!", makin down-lah gw apalagi setelah mengobrol dengan dosen yang berujar, "Sebaiknya beli kaos itu ya di pedagang kecil ini saja, toh harganya sama, bahannya juga sama, tapi perbedaannya adalah kita membantu memberdayakan para pedagang kecil ini, klo beli di toko ya yang kaya makin kaya, yang miskin makin sengsara!". Dan memang bahannya sama, jadi kalau mau beli kaos murah dalam jumlah banyak ya lebih baik di pedagang asongan saja, nah cari bahan dan sablonan yang bagus, silahkan ke toko, karena di toko itu juga menyediakan kaos kualitas bagus dari harga Rp 85.000, lagi-lagi harga gg bohong cyiin.

Surilay : Aku mau syal tenun dong, buat hiasan tas. Gw :Mahal coy, 50ribu gg dipake, gg usah ya hhohho
Lanjut kain tenun dan songket, di toko kaos dan pedagang asongan juga menjajakan kain songket dan tenun ini, hanya saja lagi-lagi ini didatangkan dari Jawa dan dibuat menggunakan mesin. Jadi kami dibawa ke desa penenun. Dimana semua anak gadis di desa ini harus bisa menenun sebagai salah satu syarat jika ingin menikah, mempersembahkan kain tenunannya kepada sang calon suami, jadi mereka belajar sejak usia tujuh tahun.

Gaya alay berlatarkan kain tenun dan topi yang dijual hhahha~
Di desa (yang entah apa namanya hhahha gw tidur sepanjang perjalanan soalnya) ini jadi kami datang ke koperasinya, tapi yang aneh ya, itu kan koperasi yang menampung hasil tenun di desa itu untuk penyemarataan harga tapi kok sepanjang perjalanan masih banyak rumah yang menyediakan dan menjual tenunnya ini. Gw sih gg beli, gg tertarik juga harganya mahal dan gw gg tau fungsi kain itu kalau gw beli jadi cuma foto-foto.

"mbak, tiga sepuluh ribu gelangnya"
Sesudahnya kan kami ke desa Sade, nah disini juga menjual kain songket dan tenun ikat yaaaang jauh lebih murah dibanding di koperasi tadi dan masih bisa ditawar pula. Disini gw baru tertarik untuk beli kain untuk mama, tapi Janggut Merlin sekali, gw kagak bawa cash hhuhhu dan temen-temen gw juga cash-nya udah habis hhuhhu jadinya gg beli deh. Tapi sepertinya gw memang harus kembali ke Sade, karena payung gw ketinggalan di sana hhahha~ musti diambil kan sekalian bisa beli kain hhohho~.
well, begitu sih saran gw klo mau berbelanja di Lombok. Tapi dimanapun akan berbelanja, sebuah pengingat untuk diri sendiri, mari usahakan memberdayakan pedagang kecil.
xxxChuu original by ra~ccon

Kamis, 06 Juni 2013

Lombok, Will You Marry Me?

05.50 Posted by Tiara Putri , , , 11 comments
Well, sepertinya gw sedang dalam mood untuk melanjutkan cerita perjalanan Kuliah Kedok Liburan KKL gw. Pertama untuk menjawab pertanyaan Tante Lyli, apakah gw ngikut nyebur di tengah ? oh ya tentu, kebetulan karena gw akhir-akhir ini sering berenang dan sudah bisa water trap ("memerangkap" air, jadi mempertahankan tubuh di permukaan air dengah bantuan gerakan tangan dan kaki seperti berenang gaya katak tapi posisi vertikal, tapi kalau pake fin (kaki katak) gerak kakinya seperti berenang gaya bebas) ditambah kalau di laut memang lebih mudah untuk mengambang, gw pun ke tengah menggunakan kapal glass bottom hemat Rp 50.000 karena gw gg sewa alat alias bawa sendiri hhohho.

Jadi awalnya dari kaca kapal gw kira dasarnya deket tuh ya, mau loncat dari kapal gw takut nyampe dasar dan ngerusak terumbu karangnya yang udah rusak, eh ternyata jauuuuh mah, ada kali lima meter yang terdangkalnya. Gw pun gg pake pelampung, karena geraknya berasa lebih terbatas, lagipula pelampungnya gg ada yang layak -_-', pelampung atau jemuran tuh, lecek banget. Ditambah gw juga memang pengen mengaplikasikan latihan selama ini di kolam renang hhehhe.

Dari GT, hari sudah semakin sore dan kami pun harus bergegas untuk memenuhi acara-acara selanjutnya. Lagi enak-enak tidur, ehlala dibangunin karena sampai di toko mutiara, duh gg ada minat banget dah gw untuk masuk, gg ada duit soalnya. Tapi karena penasaran, gw masuk juga, eh bener aja deh cuma lirik-lirik sedikit langsung keluar lagi, ciih jajanan ibu-ibu ini mah hhohho. Selanjutnya kami ke toko oleh-oleh khas Lombok, ada serba makanan olahan dari rumput laut, berbagai jenis madu dan susu kuda liar. Penasaran sih sama rasanya susu kuda liar, tapi gw takut setelah minum jadi makin liar, raaawr #jayuz.

Detik-detik Anarkisme
Selanjutnya kami mengunjungi toko pakaian, wah menggila dah disini, murah coy. Sudahnya makan malam deh di Gedung PKK lagi, menunya ikan goreng bumbu dan sate pesut (semacam sate lilit), enaaaaak deh. Nyampe hotel, tepaar. Tapi musti bangun untuk nyuci alat (setiap alat yang sudah masuk laut harus dibilas pake air tawar, biar gg cepet rusak) dan mandi tidak lupa pintunya tetep dibuka hhohho. Tapi acara malam ini belum kelar, masih ada makrab cyiiin, duuh kapan kelarnya nih hhohho.
Yihaa ... Bergaya ala perempuan suku sasak
Paginya kami packing, karena hari itu harus check out dari hotel dan hari terakhir di Lombok. Yang tadinya cuma bawa ransel dan tas selendang kecil, ehlala jadi nambah dua kantong plastik besar duuh. Tujuan pertama itu ke desa penghasil tenun. Disitu gw mah sibuk foto-foto hhahha. Kan boleh foto sambil belaga nenun gitu ya, nah gw narik salah satu bambu motifnya, daaan ibunya langsung panik karena rancangan motifnya jadi rusaakk, muheee gw langsung minta maaf, ampppuuun dah ni tangan gg bisa nyeni dikit.


Dari situ, kami lanjut ke Desa Suku Sasak Sade dengan andalannya mengepel pakai kotoran kerbau atau sapi ya lupa gw, dapet tur keliling desa, duuh suku ini masih mengupayakan desanya tetep tradisional gitu. Perjalanan kemudian lanjut lagi, cepet yaa, emang hari kedua di Lombok ini serba cepet. Selanjutnya Pantai Kuta, di Lombok juga ada pantai Kuta yang tetep dibacanya juga Pantai Kute, yang pasti Kute yang ini lebih kece badai dibanding Kute yang di Bali.


Tapi panasnyaaa luar biasa sekali, positifnya hasil foto jadi bagus sih cuma jadi ada titik putih di foto apa itu namanya, lupa lah gw istilahnya, baru sekali denger juga soalnya hhohho. Daaan berakhirlah perjalanan gw di Lombok, cuuus langsung perjalanan pulang deh. Nah gg enaknya ya ini nih, di bus selama kurang lebih 28 jam, maknyuuus, capek tidur gw. Tapi kalau ditanya lagi, Tiara mau ke Lombok ? of courseeee dong, pindah juga gpp deh hhahha~.
xxxChuu original by ra~ccon.

Rabu, 05 Juni 2013

Lombok, I'm in Love

15.17 Posted by Tiara Putri , , , 5 comments
Adududuh cerita di Lomboknya kepending lama juga ya hhehhe, maklum udah mau akhir semester jadi ngejar tanggungan tugas dulu hhohho #ngeles. Nah hari pertama di Lombok, gw dibangunin pagi-pagi sama Syifa yang sekamar sama gw. Duh gw males banget, tapi agenda pertama pagi itu adalah kami mau ke Pantai Senggigi yang supeeer sekali ada di seberang hotel kami. Setelah adegan gw tidur lagi dengan alasan sambil ngantri kamar mandi, kami pun berangkat. Jadi hari itu gw gg mandi pagi, tumbeeen banget dah, soalnya gw takut hhahha kamar gw tuh auranya serem gitu, udah mana semaleman banyak suara binatang, ya gw kagak berani deh mandi subuh hhohho lagian kan agenda hari itu juga mau snorkeling-an ya ngapain mandi kali ya hhohho #ngeles lagi.

Senggigi di Pagi Hari
Ternyata di pantai udah banyak temen-temen gw. Padahal gw kira gw yang pertama bakal datang, tapi emang rombongan gw doang yang udah pada mandi. Duh senengnya pagi-pagi udah ke pantai yang kece punya, bersih dan sepi. Jadi awalnya gw dan temen-temen itu mau liat matahari terbit makanya bangun pagi sekali, terus sadar pas sholat subuh klo hotel kami ngehadap ke barat alias ke pantai, hlaaa ya mana ada acara liat matahari terbitnya.

Gw-yang-belum-mandi-pagi-tapi-berasa-langsing di Senggigi
Puas menikmati keindahan dan foto-foto di pantai-berasa-pribadi ini. Kami kembali ke hotel untuk sarapan daaaan pengen gw cium ini hotelnya, makanannya friendly sama gw terlebih lagi bisa ambil sendiri. Gw memutuskan makan roti bakar aja pake selai, butter dan buah hhuhhu pengen nangis gw saking bahagianya, ini makanan layak kedua yang gw makan selama perjalanan.

I want to move to this island #ngareeep
Selesai sarapan, kami semua masuk bis, karena tujuan utama hari ini adalah Gili Trawangan (GT), hip hip huraaay. Sepanjang perjalanan kan kami menyisiri pantai, wuiiih keren banget dah Lombok, pantai dan lautnya itu loooh bener-bener bikin ngiler buat nyemplung. Pemandangan yang indah di sisi kiri jalan, membuat gw berdiri sepanjang perjalanan, jadinya gw muaal soalnya jalanannya itu looh berkelak-kelook #pyuuh. Nah pas di puncak ada tempat namanya Bukit Malimbu #CMIIW daaaan kami bisa liat pemandangan sisi barat pulau Lombok yang ciamik tenan, ketiga gili juga terlihat loooh, adududuh pingsan di tempat nih gw saking indahnya itu tempat.
Bukit Malimbu, aslinya lebih indah

Belum puas menikmati keindahan dari Bukit Malimbu ini, kami melanjutkan perjalan ke terminal penyebrangan ke GT. Jadi bis kami cuma sampe terminalnya, untuk sampai ke dermaga bisa naik cidomo (delman) seharga Rp 15.000 - Rp 25.000 per empat orang. Tapi kalau jalan juga enggak terlalu jauh kok, cumaa buat yang bawa skin dive kayak gw itu cukup repot juga berjalan kaki.

Dari dermaga Lombok ke GT cuma menghabiskan waktu kurang lebih 20 menitan. Untuk menyeberang bisa carter kapal seharga kurang lebih Rp 250.000an atau ngikut kapal penumpang, hmm klo gg salah itu Rp 15.000 ribu sekali jalan. Mendekati GT duuuh bener aja gw udah pengen nyemplung, airnya itu warnanya biru turqoise, jadi jernih sekali sampai dasarnya pun terlihat. GT ini menarik sekali, di sini tidak ada motor, kucing dan anjing juga mengurangi penggunaan plastik (begitu kata plangnya), yang baru gw sadari saat gw beli burger cuma dibungkus pake kertas tissue.

Airnyaa .... wajar kan klo pengen nyempluung
Jalanannya cukup ramai, orang asing maupun pribumi lalu lalang. GT ini kesannya gimana ya, rame dan modern tapi entah kenapa gw berasa masih ada sentuhan eksotisnya. Nah, akhirnya kami tiba di basecamp rombongan. Langsung ganti pakaian untuk nyebur. Jadi snorkeling di GT itu setelah pinjem alatnya bisa langsung nyebur dari pantai. Sewa alat lengkap (masker, snorkel dan fin) sama pelampung cuma Rp 60.000. Di dekat pantai memang sudah bisa snorkeling-an, kedalaman air sekitar dua meter. Ada banyak ikan disini dan karang juga tentunya, meskipun sayangnya terumbu karang di GT kebanyakan sudah mati, dikarenakan sekitar tahun 1990an sebelum diterbitkannya awig-awig (peraturan adat lokal), para nelayan mencari ikan dengan cara di bom.

di GT ada penangkaran penyu juga loooh
Kurang puas main di pantai, gw pun pengen berenang ke tengah. Tinggal bayar Rp 50.000 lagi untuk lebih ke tengah menggunakan kapal glass bottom, ituloh kapal yang ada kaca di dasarnya, jadi kita bisa liat ke bagian bawah kapal. Karena perairan GT yang jernih, jadi kami bisa melihat melalui kaca tersebut, perairan dangkal, agak dalam, dalam sampai akhirnya tidak terlihat dasarnya, hiiiy membuat gw merasa kecil sekali.
Di mobil colt, menertawakan kebodohan. Ceritanya nebeng tapi kaki gw ketinggalan sebelah hhahha
Di tengah, sejarah hamparan terumbu karang menyambut kami, sedih sekali melihat bahwa dahulu pernah ada hamparan terumbu karang yang mungkin amat sangat cantik. Gw gg lama snorkeling-annya karena sebuah alasan yang ndesoo, gw mabok laut hhahha dan kami pun kembali ke GT untuk selanjutnya bilas dan kembali ke Lombok. Acara masih banyak cyiin.
xxxChuu original by ra~ccon.

Kamis, 30 Mei 2013

Sail Lombok Alias Lombok, Gw Mabok

01.06 Posted by Tiara Putri , , , 13 comments
Aloha ... akhirnya gw berhasil mengumpulkan kekuatan untuk menulis kelanjutan cerita liburan KKL gw. Jadi gw itu di Bali dari tanggal 14 - 16 Mei 2013, mengunjungi pecalang merupakan agenda terakhir di Bali karena setelahnya kami langsung menyeberang dari Pelabuhan Padang Bai, Bali menuju Pelabuhan Lembar, Lombok yang memakan waktu kurang lebih empat jam.
Penampakan perairan di Pelabuhan Padang Bai, Bali
Pengalaman gw naik kapal ya pas ke Karimun Jawa itu, dan demi Janggut Merlin, rasanya frustasi banget, karena gw termasuk yang lemah perut jadi menghabiskan perjalanan dengan tidur yang tidak nyaman dan melelahkan, kenapa melelahkan ? karena tiap kali gw bangun, masih aja lautan, pyuuh, daratannya mana daratan. Jadi gg mau mabuk laut lagi, gw memutuskan untuk minum antimo sejak sebelum naik kapal. 
Next destination : Lombok
Ternyata kapalnya lebih lumayan dibanding KMP Muria, meski demikian, kami milih naik ke lantai paling atas untuk bisa menikmati pemandangan, well gw sih cari lapak buat selonjoran hhohho karena berdasarkan testimoni orang-orang yang bolak-balik Karimun Jawa pake kapal-dengan-kecepatan-siput-hamil itu akan lebih nyaman apabila posisi tubuh berbaring jadi gw asumsikan teori itu juga berlaku untuk perjalanan Bali - Lombok.

Eaaa ... yang pada tepar
Jadi setelah puas memandangi perairan di pelabuhan Padang Bai yang biking ngiler pengen nyemplung saking beningnya, kapal pun mulai bergerak menjauhi pelabuhan dan kantuk pun menyerang, menandakan si obat mulai bereaksi. Nah pas gw dan temen-temen tidur, ngampar gitu udah berasa gembel banget dah, karena sebenarnya ada ruang-ruang ABK yang disewakan, Rp 50.000/kamar, tapi sayang aja pikir gw waktu itu, ngampar juga masih bisa. Ternyata eh ternyata, bahkan dalam keadaan sedang tidur pun goncangan kapal amat terasa, goncangannya cukup besar namun dengan ritme yang lebih pelan, dalam keadaan terlelap gw memaksa untuk lebih terlelap lagi karena gw mulai ngerasa mabuk laut, aneh juga bisa mabuk laut dalam posisi tidur.

"Ini kapan nyampenya ya?"
Perjalanan Bali - Lombok ini berasa diberi harapan palsu, karena sepanjang perjalanan dimana gwnya tidak tidur, daratan tuh selalu terlihat, bikin kesel karena kok gg merapat-merapat gitu. Oh ya di perjalanan juga gw melihat ikan terbang loooh dua pula hhehhe. Nah akhirnya sekitar magrib, kapal kami merapat di Lembar, langsung naik bis lagi untuk makan malam.

Pelabuhan Lembar
Ternyata Lombok berbeda jauh dengan apa yang gw bayangkan sebelumnya, dalam bayangan gw, Lombok itu kayak Indonesia tahun 1945an hhohho kurang ajar yaak tapi ya dalam bayangan gw di Lombok itu masih tradisional, nyatanya ada SPBU dan Indomaret, hhahha dasar anak pulau Jawa ya. Tapi kesannya masih sepi dan jalanan yang gw lewati itu cenderung gelap. Yang menakjubkan kami makan di gedung PKK loh, tapi makanannya berlimpah dan bisa ambil sepuasnya, menunya ayam-entah-bumbu-apa-tapi-prediksi-kami-itu-ayam-taliwang, plencing kankung yang mirip-mirip urab pake sambel khas Cirebon, ini merupakan makanan terenak dan terbanyak yang gw makan selama perjalanan.
Hijau dan emas, siapa coba yang gg keingetan sama Nyi Roror Kidul -_-'
Setelahnya kami menuju hotel, hotel kami itu berhadapan dengan Pantai Senggigi looh namanya Puri Bunga, lumayan bagus hotelnya, berasa hotel banget deh cumaaa kamarnya itu loooh, kenapa oh kenapa ornamennya mengingatkan gw pada Nyi Roro Kidul huwaaa untuk pertama kalinya seumur hidup gw ke hotel, baru kali itu gw ngerasa takut sampe mandi pun gg gw tutup pintunya. Nah sepanjang malam itu banyak terdengar suara hewan, sampai gw berasumsi apa di belakang kamar gw itu tempat penjagalan, Janggut Merlin sekali kan. Well kayaknya udah kepanjangan, cerita jalan-jalan di Lomboknya lanjut besok-besok aja hhohho. xxxChuu original by ra~ccon.
 

Sabtu, 25 Mei 2013

Bli Bilang Perjalanan Ini Kurang Memuaskan ...

21.14 Posted by Tiara Putri , , , 10 comments
Halo ... halo, kemarin gw baru dari Bali dan Lombok looh. Jadi tanggal 13 - 19 Mei 2013 itu angkatan gw melakukan KKL, alias Kuliah Kedok Liburan Kuliah Kerja Lapangan. Well, Bali kayaknya biasa aja kali ya, karena ke Bali ini gw bisa dibilang wisata belanja, ekstrimnya temen gw bilang kalau kita turun bis hanya untuk tidur, makan dan ngabisin duit. Karena "kuliahnya" ini cuma kunjungan ke Kantor Bupati Kabupaten Gianyar dan studi banding ke Prodi Administrasi Negara Universitas Udayana

Bus gw yang ber-dress code merah
Di Bali, gw mengunjungi Pantai Kuta (dibacanya Pantai Kute) dan bertarung hidup mati untuk bernafas di Joger Kuta. Terus nongkrong di Tanjung Benoa, ngeliatin yang asik main jetski dan water sport lainnya. Jadi sebenernya gw ini udah bawa skin dive ( fin, masker dan snorkel) untuk snorkeling-an, tapiiii biayanya liat di internet aja 250ribu/40 menit, mahal gila cuma snorkeling-an doang. Lagian gara-gara kurang tidur dan kecapean, mood gw gg begitu enak, yah yasudahlah menikmati pemandangan manusia yang berbahagia saja hari itu.

Ketua HMJ AN-nya kharismatik sekali (tampan pula hhohho)
Sedihnya lagi selama seminggu perjalanan gw kurang makan hhuhhu. Secara gw yang rewel soal makan ini tidak bisa difasilitasi, perjalanan naik gunung menjadi lebih nikmat kalau begini caranya, karena tiap mau ke lapangan, saat pembahasan konsumsi, makanan yang tidak disukai seseorang selalu dipertimbangkan dan mengusahakan untuk membawa konsumsi yang semua orang dapat nikmati.
Sama dosen gw yang penampilannya persis kayak ayah
Eh kami juga mengunjungi salah satu desa di Bali untuk mengenal lebih dalam mengenai desa adat dan keberadaan Pecalang, nah ini baru seru. Budaya dan adat Bali itu termasuk yang masih kental dan kuat, ditambah ada usaha dari masyarakatnya untuk mempertahankan kebudayaannya tersebut. Bahkan dekan FISIP Udayana berujar bahwa salah satu penggerak pariwisata di Bali adalah desa-desa adat ini.

Para bli pecalangnya baik dan ramah, menerangkan dengan logat Bali yang kental mengenai konsep rumah adat di Bali dan tugas pokok serta fungsi dari pecalang. Menjadi pecalang itu hebat loh, sebuah pengabdian karena menjadi pecalang tidak digaji. 

Oh serunya lagi, kami boleh masuk Pura, kebetulan lagi ada acara sabung ayam, jadi rame dan saat berfoto dengan begonya gw berpikir "Berasa di Bali", haiyaaa emang lagi di Bali.
Kalau ditanya, mau ke Bali lagi gg Ti ? mauuu dong, tapi lain kali bergaya traveler atau nemenin Surilay cari spot diving boleh juga hhehhe. Karena seperti pemandu gw bilang, perjalanan kali ini tidak memuaskan, agar kami kembali lagi ke tanah dewata itu.
xxxChuu original by ra~ccon.

Today's Quote : "BALI ; BAnyak LIbur". Tulisan di Kaos