Whoever me, Whatever me, and Whenever me. I'm the only one and just one of "me".

Sabtu, 08 Juni 2013

Lombok's Shopping Advice

15.51 Posted by Tiara Putri , , 14 comments
Well, sesuai dengan judulnya, post ini akan sedikit bercerita tentang pengalaman berbelanja gw di Lombok. Yaah harapannya bisa jadi "guide" bagi siapapun yang baca, barangkali ada yang mau ke Lombok terus punya rundown acara seperti gw, lebih baik bersabar, karena orang sabar akan dapat barang bagus dengan harga murah hhohho.

Lombok terkenal dengan mutiaranya, katanya kualitas mutiara sini sebanding dengan Australia, cuma kalah di ukuran aja, mutiara Lombok lebih kecil (katanya gw belum ngebandingin antara mutiara Lombok dengan Australia sih). Berternak (bener gg ya istilahnya) mutiara itu seperti membesarkan bayi, gg boleh salah, seperti kata iklan, buat anak kok coba-coba, nah si kerang mutiara ini butuh perlakuan khusus untuk bisa hidup dan menghasilkan mutiara.

Nah untuk berbelanja mutiara di Lombok, disarankan untuk langsung datang ke toko yang memang punya integritas dalam menyediakan mutiara yang asli. Kemarin gw mengunjungi toko yang menjual dua jenis mutiara, yakni mutiara air tawar dan air laut, apa bedanya ? celetuk gw, nah kata temen gw sih perbedaannya itu kalau mutiara air tawar itu lebih cepet prosesnya, klo mutiara air laut lamaaa #CMIIW. 

Guide gw menyarankan untuk tidak membeli mutiara di pedagang asongan. Karena "mutiara" itu didatangkan dari Jawa berkarung-karung, lalu dirangkai menjadi berbagai jenis perhiasan. Dari segi harga memang yang dijual pedagang asongan lebih murah, tapi silahkan memilih, harga tidak pernah bohong cyin.

Ngomong-ngomong soal mutiara, Lombok juga terkenal dengan "mutiara hijaunya" alias tembakau. Katanya Lombok menghasilkan tembakau berkualitas tinggi, namun sayangnya belum ada pabrik rokok yang tertarik untuk berinvestasi di tanah Lombok, tembakau-tembakau ini akan dibawa lagi ke tanah Jawa.

Nah kalau cari mutiara asli dan berkualitas kan sebaiknya tidak di pedagang asongan, kalau cari kaos, gantungan kunci dan gelang khas Lombok lebih baik di pedagang asongan. Jadi gini ceritanya, dari sejak datang ke Lombok, kami diwanti-wanti sama guide jangan beli kaos dari pedagang asongan, itu bahannya jelek, tipis dan sablonannya cepet luntur, nanti kalau mau beli kaos di toko saja. Memang benar, pagi pertama di Lombok, di depan hotel kami sudah ada pedagang asongan menawarkan dagangannya, gw kan gg tegaan gitu ya, bawaannya pengen beli, tapi ingat kata guide yowes sabaaar.

Pas malamnya, kami datang ke toko yang menjual kaos macam Joger gitu lah, harganya muraaaah sekali hanya dari Rp 20.000 saja, wah kalap saja sodara-sodara. Pas sampai di hotel, kaosnya dicoba tipis sekali, bahkan ada satu yang gw kasih ke Surilay dan gw suruh tebak harganya, dia bilang masa Rp 10.000an -_-' harganya sama kayak semangkok bakso. 

Nah pagi kedua sekaligus terakhir di Lombok, pedangan asongan membanjiri trotoar halaman hotel, menawarkan dagangannya, gw makin gg tegaa dan berpikir, "Kalau gw gg beli, terus mereka bangkrut dan jadi pencuri, salah gw dong!", makin down-lah gw apalagi setelah mengobrol dengan dosen yang berujar, "Sebaiknya beli kaos itu ya di pedagang kecil ini saja, toh harganya sama, bahannya juga sama, tapi perbedaannya adalah kita membantu memberdayakan para pedagang kecil ini, klo beli di toko ya yang kaya makin kaya, yang miskin makin sengsara!". Dan memang bahannya sama, jadi kalau mau beli kaos murah dalam jumlah banyak ya lebih baik di pedagang asongan saja, nah cari bahan dan sablonan yang bagus, silahkan ke toko, karena di toko itu juga menyediakan kaos kualitas bagus dari harga Rp 85.000, lagi-lagi harga gg bohong cyiin.

Surilay : Aku mau syal tenun dong, buat hiasan tas. Gw :Mahal coy, 50ribu gg dipake, gg usah ya hhohho
Lanjut kain tenun dan songket, di toko kaos dan pedagang asongan juga menjajakan kain songket dan tenun ini, hanya saja lagi-lagi ini didatangkan dari Jawa dan dibuat menggunakan mesin. Jadi kami dibawa ke desa penenun. Dimana semua anak gadis di desa ini harus bisa menenun sebagai salah satu syarat jika ingin menikah, mempersembahkan kain tenunannya kepada sang calon suami, jadi mereka belajar sejak usia tujuh tahun.

Gaya alay berlatarkan kain tenun dan topi yang dijual hhahha~
Di desa (yang entah apa namanya hhahha gw tidur sepanjang perjalanan soalnya) ini jadi kami datang ke koperasinya, tapi yang aneh ya, itu kan koperasi yang menampung hasil tenun di desa itu untuk penyemarataan harga tapi kok sepanjang perjalanan masih banyak rumah yang menyediakan dan menjual tenunnya ini. Gw sih gg beli, gg tertarik juga harganya mahal dan gw gg tau fungsi kain itu kalau gw beli jadi cuma foto-foto.

"mbak, tiga sepuluh ribu gelangnya"
Sesudahnya kan kami ke desa Sade, nah disini juga menjual kain songket dan tenun ikat yaaaang jauh lebih murah dibanding di koperasi tadi dan masih bisa ditawar pula. Disini gw baru tertarik untuk beli kain untuk mama, tapi Janggut Merlin sekali, gw kagak bawa cash hhuhhu dan temen-temen gw juga cash-nya udah habis hhuhhu jadinya gg beli deh. Tapi sepertinya gw memang harus kembali ke Sade, karena payung gw ketinggalan di sana hhahha~ musti diambil kan sekalian bisa beli kain hhohho~.
well, begitu sih saran gw klo mau berbelanja di Lombok. Tapi dimanapun akan berbelanja, sebuah pengingat untuk diri sendiri, mari usahakan memberdayakan pedagang kecil.
xxxChuu original by ra~ccon

Kamis, 06 Juni 2013

Lombok, Will You Marry Me?

05.50 Posted by Tiara Putri , , , 11 comments
Well, sepertinya gw sedang dalam mood untuk melanjutkan cerita perjalanan Kuliah Kedok Liburan KKL gw. Pertama untuk menjawab pertanyaan Tante Lyli, apakah gw ngikut nyebur di tengah ? oh ya tentu, kebetulan karena gw akhir-akhir ini sering berenang dan sudah bisa water trap ("memerangkap" air, jadi mempertahankan tubuh di permukaan air dengah bantuan gerakan tangan dan kaki seperti berenang gaya katak tapi posisi vertikal, tapi kalau pake fin (kaki katak) gerak kakinya seperti berenang gaya bebas) ditambah kalau di laut memang lebih mudah untuk mengambang, gw pun ke tengah menggunakan kapal glass bottom hemat Rp 50.000 karena gw gg sewa alat alias bawa sendiri hhohho.

Jadi awalnya dari kaca kapal gw kira dasarnya deket tuh ya, mau loncat dari kapal gw takut nyampe dasar dan ngerusak terumbu karangnya yang udah rusak, eh ternyata jauuuuh mah, ada kali lima meter yang terdangkalnya. Gw pun gg pake pelampung, karena geraknya berasa lebih terbatas, lagipula pelampungnya gg ada yang layak -_-', pelampung atau jemuran tuh, lecek banget. Ditambah gw juga memang pengen mengaplikasikan latihan selama ini di kolam renang hhehhe.

Dari GT, hari sudah semakin sore dan kami pun harus bergegas untuk memenuhi acara-acara selanjutnya. Lagi enak-enak tidur, ehlala dibangunin karena sampai di toko mutiara, duh gg ada minat banget dah gw untuk masuk, gg ada duit soalnya. Tapi karena penasaran, gw masuk juga, eh bener aja deh cuma lirik-lirik sedikit langsung keluar lagi, ciih jajanan ibu-ibu ini mah hhohho. Selanjutnya kami ke toko oleh-oleh khas Lombok, ada serba makanan olahan dari rumput laut, berbagai jenis madu dan susu kuda liar. Penasaran sih sama rasanya susu kuda liar, tapi gw takut setelah minum jadi makin liar, raaawr #jayuz.

Detik-detik Anarkisme
Selanjutnya kami mengunjungi toko pakaian, wah menggila dah disini, murah coy. Sudahnya makan malam deh di Gedung PKK lagi, menunya ikan goreng bumbu dan sate pesut (semacam sate lilit), enaaaaak deh. Nyampe hotel, tepaar. Tapi musti bangun untuk nyuci alat (setiap alat yang sudah masuk laut harus dibilas pake air tawar, biar gg cepet rusak) dan mandi tidak lupa pintunya tetep dibuka hhohho. Tapi acara malam ini belum kelar, masih ada makrab cyiiin, duuh kapan kelarnya nih hhohho.
Yihaa ... Bergaya ala perempuan suku sasak
Paginya kami packing, karena hari itu harus check out dari hotel dan hari terakhir di Lombok. Yang tadinya cuma bawa ransel dan tas selendang kecil, ehlala jadi nambah dua kantong plastik besar duuh. Tujuan pertama itu ke desa penghasil tenun. Disitu gw mah sibuk foto-foto hhahha. Kan boleh foto sambil belaga nenun gitu ya, nah gw narik salah satu bambu motifnya, daaan ibunya langsung panik karena rancangan motifnya jadi rusaakk, muheee gw langsung minta maaf, ampppuuun dah ni tangan gg bisa nyeni dikit.


Dari situ, kami lanjut ke Desa Suku Sasak Sade dengan andalannya mengepel pakai kotoran kerbau atau sapi ya lupa gw, dapet tur keliling desa, duuh suku ini masih mengupayakan desanya tetep tradisional gitu. Perjalanan kemudian lanjut lagi, cepet yaa, emang hari kedua di Lombok ini serba cepet. Selanjutnya Pantai Kuta, di Lombok juga ada pantai Kuta yang tetep dibacanya juga Pantai Kute, yang pasti Kute yang ini lebih kece badai dibanding Kute yang di Bali.


Tapi panasnyaaa luar biasa sekali, positifnya hasil foto jadi bagus sih cuma jadi ada titik putih di foto apa itu namanya, lupa lah gw istilahnya, baru sekali denger juga soalnya hhohho. Daaan berakhirlah perjalanan gw di Lombok, cuuus langsung perjalanan pulang deh. Nah gg enaknya ya ini nih, di bus selama kurang lebih 28 jam, maknyuuus, capek tidur gw. Tapi kalau ditanya lagi, Tiara mau ke Lombok ? of courseeee dong, pindah juga gpp deh hhahha~.
xxxChuu original by ra~ccon.

Rabu, 05 Juni 2013

Lombok, I'm in Love

15.17 Posted by Tiara Putri , , , 5 comments
Adududuh cerita di Lomboknya kepending lama juga ya hhehhe, maklum udah mau akhir semester jadi ngejar tanggungan tugas dulu hhohho #ngeles. Nah hari pertama di Lombok, gw dibangunin pagi-pagi sama Syifa yang sekamar sama gw. Duh gw males banget, tapi agenda pertama pagi itu adalah kami mau ke Pantai Senggigi yang supeeer sekali ada di seberang hotel kami. Setelah adegan gw tidur lagi dengan alasan sambil ngantri kamar mandi, kami pun berangkat. Jadi hari itu gw gg mandi pagi, tumbeeen banget dah, soalnya gw takut hhahha kamar gw tuh auranya serem gitu, udah mana semaleman banyak suara binatang, ya gw kagak berani deh mandi subuh hhohho lagian kan agenda hari itu juga mau snorkeling-an ya ngapain mandi kali ya hhohho #ngeles lagi.

Senggigi di Pagi Hari
Ternyata di pantai udah banyak temen-temen gw. Padahal gw kira gw yang pertama bakal datang, tapi emang rombongan gw doang yang udah pada mandi. Duh senengnya pagi-pagi udah ke pantai yang kece punya, bersih dan sepi. Jadi awalnya gw dan temen-temen itu mau liat matahari terbit makanya bangun pagi sekali, terus sadar pas sholat subuh klo hotel kami ngehadap ke barat alias ke pantai, hlaaa ya mana ada acara liat matahari terbitnya.

Gw-yang-belum-mandi-pagi-tapi-berasa-langsing di Senggigi
Puas menikmati keindahan dan foto-foto di pantai-berasa-pribadi ini. Kami kembali ke hotel untuk sarapan daaaan pengen gw cium ini hotelnya, makanannya friendly sama gw terlebih lagi bisa ambil sendiri. Gw memutuskan makan roti bakar aja pake selai, butter dan buah hhuhhu pengen nangis gw saking bahagianya, ini makanan layak kedua yang gw makan selama perjalanan.

I want to move to this island #ngareeep
Selesai sarapan, kami semua masuk bis, karena tujuan utama hari ini adalah Gili Trawangan (GT), hip hip huraaay. Sepanjang perjalanan kan kami menyisiri pantai, wuiiih keren banget dah Lombok, pantai dan lautnya itu loooh bener-bener bikin ngiler buat nyemplung. Pemandangan yang indah di sisi kiri jalan, membuat gw berdiri sepanjang perjalanan, jadinya gw muaal soalnya jalanannya itu looh berkelak-kelook #pyuuh. Nah pas di puncak ada tempat namanya Bukit Malimbu #CMIIW daaaan kami bisa liat pemandangan sisi barat pulau Lombok yang ciamik tenan, ketiga gili juga terlihat loooh, adududuh pingsan di tempat nih gw saking indahnya itu tempat.
Bukit Malimbu, aslinya lebih indah

Belum puas menikmati keindahan dari Bukit Malimbu ini, kami melanjutkan perjalan ke terminal penyebrangan ke GT. Jadi bis kami cuma sampe terminalnya, untuk sampai ke dermaga bisa naik cidomo (delman) seharga Rp 15.000 - Rp 25.000 per empat orang. Tapi kalau jalan juga enggak terlalu jauh kok, cumaa buat yang bawa skin dive kayak gw itu cukup repot juga berjalan kaki.

Dari dermaga Lombok ke GT cuma menghabiskan waktu kurang lebih 20 menitan. Untuk menyeberang bisa carter kapal seharga kurang lebih Rp 250.000an atau ngikut kapal penumpang, hmm klo gg salah itu Rp 15.000 ribu sekali jalan. Mendekati GT duuuh bener aja gw udah pengen nyemplung, airnya itu warnanya biru turqoise, jadi jernih sekali sampai dasarnya pun terlihat. GT ini menarik sekali, di sini tidak ada motor, kucing dan anjing juga mengurangi penggunaan plastik (begitu kata plangnya), yang baru gw sadari saat gw beli burger cuma dibungkus pake kertas tissue.

Airnyaa .... wajar kan klo pengen nyempluung
Jalanannya cukup ramai, orang asing maupun pribumi lalu lalang. GT ini kesannya gimana ya, rame dan modern tapi entah kenapa gw berasa masih ada sentuhan eksotisnya. Nah, akhirnya kami tiba di basecamp rombongan. Langsung ganti pakaian untuk nyebur. Jadi snorkeling di GT itu setelah pinjem alatnya bisa langsung nyebur dari pantai. Sewa alat lengkap (masker, snorkel dan fin) sama pelampung cuma Rp 60.000. Di dekat pantai memang sudah bisa snorkeling-an, kedalaman air sekitar dua meter. Ada banyak ikan disini dan karang juga tentunya, meskipun sayangnya terumbu karang di GT kebanyakan sudah mati, dikarenakan sekitar tahun 1990an sebelum diterbitkannya awig-awig (peraturan adat lokal), para nelayan mencari ikan dengan cara di bom.

di GT ada penangkaran penyu juga loooh
Kurang puas main di pantai, gw pun pengen berenang ke tengah. Tinggal bayar Rp 50.000 lagi untuk lebih ke tengah menggunakan kapal glass bottom, ituloh kapal yang ada kaca di dasarnya, jadi kita bisa liat ke bagian bawah kapal. Karena perairan GT yang jernih, jadi kami bisa melihat melalui kaca tersebut, perairan dangkal, agak dalam, dalam sampai akhirnya tidak terlihat dasarnya, hiiiy membuat gw merasa kecil sekali.
Di mobil colt, menertawakan kebodohan. Ceritanya nebeng tapi kaki gw ketinggalan sebelah hhahha
Di tengah, sejarah hamparan terumbu karang menyambut kami, sedih sekali melihat bahwa dahulu pernah ada hamparan terumbu karang yang mungkin amat sangat cantik. Gw gg lama snorkeling-annya karena sebuah alasan yang ndesoo, gw mabok laut hhahha dan kami pun kembali ke GT untuk selanjutnya bilas dan kembali ke Lombok. Acara masih banyak cyiin.
xxxChuu original by ra~ccon.