Whoever me, Whatever me, and Whenever me. I'm the only one and just one of "me".

Kamis, 08 Desember 2016

The Adventures of (ex)Unemployed (wo)Man

11.36 Posted by Tiara Putri , , , 4 comments
Jadi salah satu alasan utama saya sempat vakum menulis blog tidak lain dan tidak bukan adalah sekarang saya sudah bekerja, sudah lepas dari status mahasiswa dan harus memasuki dunia orang dewasa dengan segala tikungannya.
 
Saya lulus kuliah sebenarnya sih pada September 2014, namun karena dosen pembimbing saya itu luar biasa sekali, saya jadi telat daftar wisuda di periode akhir tahun 2014 itu dan akhirnya daftar untuk periode Januari 2015.

Pasca sidang tuh ya masih sering saya main kesana kemari, hidup masih berasa bebas tanpa tanggungan. Barulah pasca wisuda jreng jreng jeeeng saya merasa kehidupan yang sebenarnya dimulai. Bener deh, kuliah itu gampang bangetlah kalau harus dibandingkan dengan perjuangan fisik dan mental mencari kerja. Saya melalui sepanjang tahun 2015 dengan semangat yang naik turun disertai air mata yang sudah bergalon-galon kali itu kalau dikumpulkan, bahkan saat saya sudah dapat kerja sekalipun loh.

Pada akhirnya badai pasti berlalu kan *ecielaah* dan setelah terbit matahari memang baru akan terasa bahwa badai yang tidak membunuh kita, sebenarnya menempa aja, bikin kita kuat. Nah, pada titik ini, saya sudah bisa sedikitnya mengambil makna dari proses pencarian kerja kemarin, kalau dirangkum seperti inilah ya.
 
picture from here
      1.      Keep your expectation low ...

Saat menjelang lulus, saya berkali-kali diperingati oleh senior saya, bahwa fresh graduate S1 itu bukan dewa, jadi jangan memiliki ekpestasi yang tinggi terhadap pekerjaan dan gaji yang akan didapat. Jika ternyata mendapat pekerjaan idaman dengan gaji mentereng, bisa jadi karena punya skill yang bikin silau atau sederhananya ya memang rezekinya begitu.



2.       ... and your skill high.

Mengenai peningkatan skill ini harus disadari sejak dini, sejak memutuskan apakah setelah lulus kuliah akan meneruskan kuliah lagi atau bekerja, karena tentunya akan membuat kita fokus terhadap kemampuan-kemampuan yang akan ditingkatkan. Kuliah memang zamannya kita bebas ya, tapi jangan sampai lupa bahwa masih ada masa depan yang harus dipersiapkan. Contohnya nih saya menyesal ketika lulus kuliah, kok pas kuliah enggak nerusin les bahasa Jepang, enggak ikut ini, enggak ikut itu karena saya merasa jika pas kuliah saya memberi sedikit fokus pada minat saya, kedepannya itu bisa menjadi nilai tambah buat saya.

3.      Yakin akan kemampuan diri sendiri.

Saya sempat mengalami fase mogok cari kerja, karena saya merasa saya selalu gagal dalam TPA, saya jadi agak takut-takut gitu datang tes. Syukurlah ketika saya memberanikan diri, saya bertemu dengan lulusan Psikologi yang menyemangati saya, bahwa TPA tidak membuktikan kemampuan kita, tapi perusahaan yang belum cocok dengan kita. Jadi gagal bukan berarti ketidakmampuan, tapi lebih kepada ketidakcocokan, catet bos.

4.      Everything happen for a reason

picture from here
Ini berasa banget sama saya. Kalau saya mengingat-ngingat kembali, saya merasa, saya mendapat pekerjaan yang sekarang karena sudah ditempa di pekerjaan pertama. Jadi ketika saya dapat kerja di bulan April 2015, saya memutuskan yasudah ambil saja dulu, untuk pengalaman. Tapi saya tidak nyaman bekerja disitu, hampir setiap pulang kerja saya menangis, karena di kantor saya merasa di MOS macam dimarahi di depan orang-orang dari 3 departemen, disebut tukang ngarang ditambah harga diri saya perlahan terusik, ketika saya merasa saya punya kemampuan namun pekerjaan utama saya fotocopy dan mengarsipkan dokumen, Celana Merlin, itu sih kerjaan saya pas magang dulu. Pada akhirnya, setelah sebelas bulan, saya memutuskan untuk berdamai dengan diri sendiri, untuk menerima, eh saya diterima di perusahaan saya yang sekarang, yang tentunya lebih baik dari banyak hal. Sekarang saya paham mengapa Allah, membawa saya ke perusahaan pertama, karena memang saya membutuhkan pengalaman dan pelajarannya. Mungkin Allah bilang, “mental kamu butuh ditempa dan kamu harus mulai belajar mengenal emosimu”.

5.       Berdoa.

Ini klise, tapi ya memang begitu adanya. Proses mencari kerja harus dibarengi dengan doa yang kuat. Kita tidak tahu seberapa kuat teman-teman yang mendapat pekerjaan duluan berdoa. Berdoa juga bisa menjaga level kewarasan, meyakinkan bahwa ada Allah yang Maha Merencanakan dan Ia mendengar doa-doa kita. Bisa jadi kita belum dapat kerjaan ya semata-mata karena belum rezekinya saja.

6.       Berolahraga

Sambil berdoa dan berusaha, isi hari dengan kegiatan bermanfaat, saya sih menyarankan berolahraga karena saya merasa dengan berolahraga pikiran lebih bisa berpikir positif. Tubuh juga jadi bugar untuk antri masuk Jobfair atau pergi wawancara di luar kota hhehhe.

7.      Minta Restu Orangtua

Menyoal restu orangtua, yah yang namanya orangtua pasti kasih restu ya, tapi ada kalanya orangtua juga kurang setuju dengan pilihan kerja kita, jadi bicarakan jenis pekerjaan yang kita lamar dan minta restu orangtua. Ini pernah saya alami, ketika orangtua saya kurang menyetujui saya untuk bekerja di bidang perbankan, saya tetap pergi sih, tapi sikap dan nasihat mama saya menyiratkan lebih baik cari di bidang lain saja, nah mungkin itu salah satu sebab saya tidak diterima di bank atau ya karena saya kurang cakap saja untuk berkerja disana hhohho.
picture from here
Nah jalan hidup orang pasti berbeda-beda, ada yang mulus lancar macam jalan tol, ada juga yang mesti keluar masuk gang-sempit-kanan-kiri-orang-jualan, tapi dalam segala situasi mesti belajar bersyukur biar tetep waras haha.
Kalau kata Steve Jobs mah, Life is about connecting the dots, kita baru bisa memahami atau menyambungkan titik-titik dalam hidup kita, setelah kita berhasil melewatinya, just keep believing. Cheers.
xxxChuu original by ra~ccon.



 

4 komentar:

  1. iya nayri kerjaan itu emang kayak nyari jodoh. gampang2 susah. hehehe.
    buat para mahasiswa sebaiknya mulai nyari kerjaan sebelum bener2 lulus biar pas lulus udah langsung ada kerjaan...

    BalasHapus
  2. Ne chaaannn Ganbattee !

    Aku dulu belum sempat ngerasain sih kakk. Soalnya menjelang wisuda udah ditembak sama kaprodi ku untuk jadi asistennya. Terus lepas dari sana aku kuliah S2.

    Palingan kalau udah wisuda lagi nanti deh, baru bakal ngerasain struggle nya nyari kerja beneran -___-

    I AM NOT SO READY :'(

    BalasHapus
  3. Btw thank you tips nya kakkkk

    *noted*

    BalasHapus
  4. apa kabarnya?

    kerja dimana sekarang sis?

    :)

    BalasHapus

Hoya ^^ terima kasih telah berkunjung.
Kurang berkenan ? silahkan berkritik.
Kurang greget ? saran akan selalu diterima :)
Komentar yang masuk saya moderasi, jadi tidak langsung muncul di kotak komentar :)