gw selalu tersenyum kalau ingat percakapan gw sama mama tentang cita-cita dan ingin jadi apa gw. karena cita-cita itu hanya bertahan paling lama seminggu. selalu kejadian yang sama terulang untuk setiap cita-cita baru yang gw ungkapkan, selalu dengan antusias membuka pintu rumah saat pulang sekolah dan mencari mama,
Gw : Ma, ma dengerin deh,
Mama: hmm
Gw : ma ... denger dulu, liat muka aku mah, aku udah tau mau jadi apa sekarang
Mama: hmm
Gw : aku mau jadi ahli perminyakan aja mah, biar kerjanya kayak ayah gitu, keren kan mah.
Mama: kemarin pengen jadi ahli ekonomi
Gw : bener deh mah sekarang aku pokoknya mau jadi ahli perminyakan aja, beneran, liatin aja
Mama: iya diliatin, belajar aja yang bener, jangan gonta-ganti mulu, tiap minggu ganti
Gw : *semangat 45*
dan minggu depannya gw datang lagi ke mama dengan cita-cita yang berbeda. gw pernah bercita-cita jadi ahli ekonomi, teknisi komputer, ahli geologi, dokter hewan, dokter spesialis jantung, dokter spesialis anak, diplomat, pilot, pramugari, ahli linguistik, guru SLB, psikolog, agen rahasia, presiden, menkopora, petani, dan lain-lain tergantung buku apa yang sedang gw baca, siapa tokoh yang sedang gw kagumi dan film apa yang baru gw tonton saat itu. tapi meskipun gw gtw apa percisnya yang gw inginkan, gw bahagia dan merasa hidup.
sampai detik ini gw masih bimbang, apa sebenernya yang gw mau ? apakah gw harus mengejar cita-cita gw dan meninggalkan apa yang telah dimulai ? atau menyelesaikan apa yang telah dimulai karena secara garis besar masih dalam jalan keinginan gw ?. gw berharap bisa merasakan kebahagiaan dan rasa hidup yang dulu selalu gw rasakan, sang passion kini sedang kabur, dia ngambek sama gw karena gw gg bertanggung jawab merawat sang mimpi. duh, fighting-lah, mana si pemimpi besar yang dulu, ayo bercita-cita, karena Allah tak mengambil pajak untuk setiap mimpi dan cita-cita gw.
xxxChuu original by ra~ccon.