Yuhuuu ... beberapa hari ini rutinitas setiap pagi gw adalah nganterin adek ke sekolah, jadi setelah cukup lama, gw bisa melihat lagi rutinitas pagi di my hometown.
setiap pagi, jalan raya serasa ditumpahi anak sekolahan sama motor, well, ini kota kecil, gimana ibukota kan. nah, entah sejak kapan, hmmm mungkin pas gw masih 2 SMA, setiap pagi para polisi sudah bersiaga di depan setiap gang dan sekolah, bantu nyebrangin anak-anak, bantu sebrangin kendaraan, pokoknya kalau gw keluar pagi-pagi ngeliat adegan ini, serasa bangga gimana gitu. kalau gg salah, semenjak pergantian kapolsek, para polisi bersiaga setiap pagi sampai sekitar jam 07:00-an pas jam masuk sekolah.
disini gw melihat para polisi dengan sudut pandang yang berbeda, secara tidak langsung, mereka membentuk citra positif bagi lembaga mereka, well sesuatu yang baik bagi gw, karena citra positif tidak hanya dapat dibentuk dengan menangkap para teroris saja, tapi ini-lah dekat dan melayani masyarakat, menjadi nilai tambah besar.
sebenarnya para polisi itu baik, well, kita gg bisa memungkiri dengan adanya oknum-oknum yang Celana Merlin banget, karena begitulah kehidupan manusia, baik dan buruk tak mungkin dipisahkan, karena mereka terjalin seperti benang DNA *ecieee*. hampir di semua aspek kehidupan, di semua kelembagaan pasti ada aja oknum-oknum yang tak bertanggung jawab, yang memberikan pencitraan negatif baik pada diri sendiri, lembaga bahkan pada negara dan biasanya hal-hal negatif tersebut dekat kaitannya dengan uang dan kekuasaan.
nah disinilah juga jadi bukti, kalau terkadang kebiasaan melihat sebuah permasalahan dari satu sudut pandang amat melekat, banyak orang bilang uang pangkal dari segala kejahatan, tapi nyatanya sampai hari ini banyak orang bekerja demi uang untuk penghidupan. banyak orang bilang politik itu busuk, bahkan dalam pelajaran sendiri dikatakan bahwa politik emang corrupt, padahal menurut Aristoteles *ato siapalah antara doi, Plato dan Socrates* politik adalah ajaran moral.
nah kan kebiasaan gw ngalor-ngidul kemana-mana, jadi intinya disini adalah bagaimana cara kita memandang sesuatu, contohnya kembali ke awal -nah bakal panjang lagi nih- citra negatif polisi sudah begitu melekat di masyarakat, padahal masih banyak para polisi yang betul-betul ingin menegakan keadilan, coba tanya para anak kecil yang bercita-cita ingin menjadi polisi, pasti mereka bilang mereka ingin jadi polisi karena banyak alasan mulia, bagi gw dari apa yang gw rasakan, mimpi dan keinginan masa kecil kurang lebih terbawa dan membentuk diri kita, hanya masalah lingkungan dan setan mana yang membisiki kita, entah si Setan Kredit atau Setan Kedudukan.
well, gw cuma pengen ngungkapin hal yang terlintas di otak gw, seperti di semua cerita komik dan novel, gw menunggu, kejahatan pada akhirnya selalu kalah pada kebaikan, meskipun banyak harga yang harus dibayar.
Like Bartimeus's said, "Kebebasan hanyalah ilusi. Selalu ada harga yang harus dibayar".
xxxChuu original by ra~ccon.
PS : hmm ... endingnya aneh, well, whatever, sang author-nya sudah aneh terlebih dahulu *grin*
Bener banget, kasihan Pak Polisi, udah lamaaaaa banget dapet stereotip bisa disogok... :(
BalasHapusSekali2 memandang mereka dengan pikiran positif boleh dong. :)
iya kasian yang baiknya kena juga dampak negatif-nya
BalasHapusharus itu, karena klo kita berpikir mereka dengan sudut pandang positif, kayaknya mereka juga bakalan malu buat neko-neko *harapannya sih gitu*