Whoever me, Whatever me, and Whenever me. I'm the only one and just one of "me".

Jumat, 18 Februari 2011

Here, There Be Dragon

11.28 Posted by Tiara Putri 7 comments
Yuhuuu ... baru selese baca Here, There Be Dragon-nya James A. Owen. gw baca ini buku dengap kecepatan lambretto seperti baca buku politik-nya Profesor Miriam Budiardjo hhohho.
well, cerita dimulai dengan dibunuhnya Profesor Stellan Sigurdsson -ini Profesor kayaknya orang Islandia, dari namanya berarti Stellan anak laki-laki dari Sigurd, well jadi inget A Journey to the Center of the Earth-nya Jules Verne- yang mengakibatkan berkumpulnya John, Charles dan Jack, 3 orang dari Oxford yang karena hujan yang lebat saat hendak pulang akhirnya memutuskan berteduh di Baker Street 221B -welcome to the flat of  Sir Sherlock Holmes- yang mempertemukan mereka dengan Bart, seseorang yang mengaku kenalan Profesor Sigurdsson dan memperkenalkan mereka pada Imaginarium Geographica alias Geografi Imajiner yang merupakan sebuah peta di dunia mitos.
perkenalan ini membawa mereka kabur dari kejaran Wendigo -see here- dan kabur ke pelabuhan yang disana telah menunggu, Aven, anak perempuannya Bert dan Indigo Dragon, sebuah kapal dengan para faun sebagai kelasinya -well, bener gg ya ungkapannya-. dari sini dimulailah petualangan mereka mengarungi Kepulauan Mimpi dan mecoba mengalahkan Raja Musim Dingin. disini 3 pemeran utama dibantu oleh banyak karakter-karakter dari kepulauan mimpi, kayak Ksatria Hijau dari Avalon, Bug, Tummeler, Samaranth, Ordo Maas, Kartografer, Nemo, dkk.

My Comment : well, agak nyesel juga sih beli ni buku, ceritanya gg begitu menarik dan plot-nya lemah. gw kira tema peta mitos bakal munculin kawan-kawan dari dunia mitos yang saling bersilangan, well, jujur gw expect something about myth like bertabrakannya mitos dengan dunia nyata seperti di Seri Flamel atau cuma satu mitologi seperti mitologi Yunani di Seri Percy Jackson.
kesan yang muncul pas baca bab-bab awal tuh kesan normal yang justru aneh, di banyak buku yang gw baca, pemeran utam yang tiba-tiba disosori fakta bahwa ada dunia mitos yang bersinggungan dengan dunia nyata, reaksinya pasti kaget, gg percaya dan nganggep itu semua mimpi, tapi disini Jack, John dan Charles kayaknya udah biasa banget liat pohon bicara dsb, well, bagi gw ini aneh. selain itu, yang dimaksud kepulauan mimpi disini gg jelas banget, subbab judulnya kan Imaginarium Geographica, tapi serasa bertualang ke negeri antah berantah, dimana kepulauan mimpinya, dan kalaupun ada beberapa mitos yang bersinggungan, diceritakan dengan sangat menggantung.
Deksripsi naga-nya juga kurang banget, ketegangannya kurang dibangun dan gg ada surprise yang menanti.
yah ... berita bagusnya adegan pertempurannya lumayan lah dan ending-nya juga hmm lumayan surprising dan bikin gw musti tanya om wiki. *spoiler alert* ternyata nama asli dari 3 pemeran utama merupakan nama pengarang terkenal di dunia nyata, yang memberikan kesan bahwa apa yang mereka ciptakan berdasarkan pengalaman mereka di kepulauan mimpi, gw gg bakal cerita lebih lanjut, soalnya menurut gw dibagian terakhir ini yang cukup surprising *grin*. nah setelah membaca sampai akhir, jadi agak ragu untuk beli lanjutannya.
at all, menurut gw, buku ini gw baca saat gw kehabisan bahan bacaan dan belum ada buku baru yang gw pengen atau emang blum ada uang untuk belinya *hiks ... hiks ... hiks*.
xxxChuu original by ra~ccon.

7 komentar:

  1. Hebat, cepet banget yak dirimu membaca. :D

    Kalo saya sih, satu novel bisa ngabisin waktu lima hari. Saya pelan2 bacanya, saya bayangin panoramanya, setting-nya, sampe wajah dan gerakan karakter dalam tiap adegan saya bayangin. :D
    Di situlah serunya novel. :)

    BalasHapus
  2. entahlah kenapa aku juga bingung, makanya sering kehabisan bahan bacaan.

    aku juga gitu bang, makanya aku suka genre fantasi, tapi sambil aku baca setting, ekspresi, dll langsung ke-play di benak.
    makanya kalau lagi baca komik, orang pasti ngira cuma liat gambarnya doang ==a
    padahal komik yang dibaca 2 tahun yang lalu pun gampang ditarik ingatannya, klo pelajaran susah bener yohohhoho.

    BalasHapus
  3. Naaaah kasihan banget orang yang mengira bahwa baca komik cuma lihat gambarnya aja... :(
    Saya pun baca komik juga lumayan lama, satu komik bisa antara 30-45 menit. Bukan karena saya lemot, tapi setiap kata saya baca, saya cermati, dan saya bayangkan di otak. :D Jadi, sama kayak Putri, secara ga langsung masuk ke otak, dan hasilnya komik yang udah lama dibaca pun bisa langusng terambil lagi dari ingatan. :))

    *gak kayak bahan kuliah*

    BalasHapus
  4. saya baca novel kalo lagi mood aja,,
    dan itupun kalo novelnya bagus..
    btw,, mbak mau pesen kaos blogger indonesia ndak? sekalian bisa untuk promosi offline.. hehe :D.. cek blogku ya.. postingnya disini

    BalasHapus
  5. @Bang Asop : gg ada yang bilang lemot kok Bang, anak ITB gituloh :D
    yuhuuu ... seru ya Bang, otak saya keren banget deh *well, silahkan ganti kata saya sesukanya*
    tapi suka sebelnya klo inget jalan ceritanya sampe ke tokoh2nya eh lupa judul atao pengarangnya uggh banget deh.
    masa sih Bang bahan kuliahnya susah dipancing *grin*

    @Bang Deri : novel itu keluarga saya, my precious *hhohho*. wah lucu yah, pengen tapi blum ada alokasi budget nya T.T

    BalasHapus
  6. Hahaha, lupa itu wajar. Manusia... :D

    Hush, jangan tanya tentang pelajaran yang dulu2, saya udah agak lupa! *fisika, kalkulus, dan kimia. *ngakak*

    BalasHapus
  7. klo agak lupa sih gak papa :D klo bener-bener lupa lebih parah kan ya
    emang sekarang gg belajar kek gitu ya ?

    BalasHapus

Hoya ^^ terima kasih telah berkunjung.
Kurang berkenan ? silahkan berkritik.
Kurang greget ? saran akan selalu diterima :)
Komentar yang masuk saya moderasi, jadi tidak langsung muncul di kotak komentar :)