Hari kedua gw di Sambangan lebih istimewa lagi tentunya, tapi kalau dibandingkan dengan hari pertama ya masing-masing punya ceritanya sendiri hhehhe. Jam 05:00 alarm sudah berbunyi, tapi yaah karena ngantuk, juga angin berhembus dengan kuat di luar, beberapa dari kami lanjut leyeh-leyeh sampai agak terang dikit baru deh bangkit keluar gazebo yang kami tempati untuk ambil air wudhu dan subuhan hhehhe. Jadi kami ini nih sebenernya harusnya tidur di mess, tapi karena sepi, jadinya kami tidur semacam gazebo tapi mirip mushola kecil yang berhadapan dengan dermaga, biar lebih berasa di pantai hhehhe.
Selanjutnya kami masak sarapan. Enaknya berkegiatan "resmi" gini nih, meskipun nyantai tapi kami punya jadwal yang sebisa mungkin dipatuhi, dari mulai waktu tidur sampai waktu bangun. Hari kedua ini kami agak bergegas karena kami akan ikut perahu menyeberang ke tambak pukul 09:00. Yup hari kedua kami mengobservasi budidaya ikan kerapu.
Ikan kerapu yang dibudidayakan di Pulau Sambangan terdiri dari jenis kerapu macan, bebek atau tikus dan cantrang, yang merupakan hybrid dari kerapu macan dan kentrang. Ikan kerapu merupakan komoditas ekspor yang bernilai cukup tinggi, bahkan merupakan makanan prestige terutama di China dan Hongkong.
Jadi hari itu kebetulan tambak sedang dalam persiapan panen, jadi Mas Dani selaku ketua Unit Kerapu agak sibuk dulu memilah ikan yang akan dipanen. Akhirnya sambil menunggu kami keliling tambak, pagi itu kegiatan di tambak adalah memberi pakan.
Pakan ikan kerapu adalah ikan Jui. Ikan Jui ini terlebih dahulu dipotong kecil-kecil, karena katanya kalau pakannya kebesaran si kerapu akan mengalami lock jaw, LOL, kayak manusia aja ya. Gw mah cuma ngeliatin aja, secara si ikan jui ini banyak banget sehingga amisnya gg ketulungan, nyium baunya aja udah eneg, apalagi megang langsung, duh mulai pusing kapten.
Seperti yang gw bilang di atas ya, ikan kerapu ini harganya muahaal, katanya seporsi ikan kerapu di restoran berbintang bisa sampai dua juta loooh, dan kami beruntung sekali bisa mencicipi ikan kerapu ini. Jadi kami dikasih ikan kerapu yang kena dekompresi alias sekarat mau mati, badannya udah mulai menggelembung dan megap-megap, LOL, kami cuma komentar enaaak-enaak hhohho.
Ternyata kegiatan memanen cukup memakan waktu, gw udah mulai kena mabuk laut, secara itu kan tambak terapung, ditambah dengan bau amis ikan, duh Celana Merlin sekali. Akhirnya kami menyingkir untuk duduk di tempat yang lumayan teduh dan jauh dari bau amis. Kami takjub sekali dengan para pegawai yang tidur disana, secara hari berangin gitu aja gw udah mabok, gimana kalau musim baratan coba, pingsan deh.
Untungnya mas Dani sudah bisa diwawancarai. Takjub deh dengan banyak fakta soal ikan kerapu ini, selain harganya yang bikin drop jaw tentunya. Ternyata Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang berhasil membudidayakan ikan kerapu jenis bebek atau tikus yang merupakan jenis termahal juga. Meski demikian, Indonesia baru bisa memenuhi permintaan pasar sebesar setengahnya saja loh, gilaa peluang bisnis gg nih hhahha tapi mahal book, investasi yang lumayan.
Setelah selesai wawancara, gw buru-buru minta dievakuasi duluan, udah pusing beneran soalnya. Eh pas sampe daratan, gw, Surilay dan Jupe yang pulang duluan diajakin cari kelapa, asiik banget, berasa anak pantai beneran. Sudah kembung minum es buah yang kami buat dari kelapa, puding serta es nutrisari, kami sholat dan ganti baju, karena kami akan menyelam lagi, horeeee dan kali ini kami bawa empat set SCUBA, uhuuuy. Langsung deh setelah naikin alat ke kapal, kami berangkat ke daerah pertengahan antara Sambangan dan Genting, ternyata daerah yang pas hari pertama gw, Surilay dan Mbak Tika datengin. Jadi di daerah itu ada semacam pelampung yang menjadi penanda untuk kapal bahwa kawasan itu kawasan dangkal dan ada terumbu karangnya.
Karena cuma empat set, gw milih snorkel-ingan aja dulu, daaan duh Masya Allah, Terumbu karangnya begitu cantik, belum lagi ikan-ikan karang yang berwarna-warni, ditambah perairannya begitu dangkal sampai cukup mengambang saja, perut gw sudah hampir menyentuh terumbu karang, jadi gaya snorkel-ingan disini hanya bisa menggerakan tangan, karena gerakan dari kaki katak (fins) bisa-bisa merusak karangnya. Gw sampai panik dan dikira kram ketika gw terjebak di bagian karang yang begitu dangkal, dikira gw kram, taunya gw bingung harus bergerak kemana, takutnya merusak karang, belum lagi bulu babinya banyak dan durinya panjang-panjang, duh keder langsung balik kanan deh.
Nah tiba giliran gw untuk SCUBA diving, bersama Mbak Tika, Alin dan Pak Asrori. Pas baru aja turun, tiba-tiba gw gg bisa maju, ehlah ternyata octopus-nya nyangkut di karang coba, akhirnya gw pegangin deh daaaaaaan kami dibawa berkeliling di keajaiban bawah air oleh Pak Asrori, Masya Allah kalau diingat lagi, gg bisa gw berhenti takjub dan memuji kekuasaanNya, karang-karang di kedalaman tersebut tidak secerah karang-karang yang dangkal, tapi ukurannya besar dan cakupannya luas. Ada satu wilayah karang yang gw merasa seperti melewati hamparan kaki ayam, ada lagi yang membuat gw berpikir bahwa mungkin begini rasanya menjelajahi mars. Masya Allah keindahan alam Indonesia yang belum satu persennya saja sudah luar biasa coba.
Ternyata kami menyelam selama setengah jam dan alat pengukur menunjukan kedalaman 20meter (gtw sih pastinya berapa, punya gw gg mulai dari nol sih, tapi kayaknya 18 meter kalau menurut alatnya Mbak Tika hhehhe). Di perahu saat perjalanan pulang ke pulau, kami yang terbagi menjadi dua tim dan menjelajahi bagian yang berbeda, saling bercerita mengenai pengalaman masing-masing.
Pengalaman menyelam ini merupakan pengalaman pertama gw, untuk saat ini yang terindah dan yang terdalam. Dari kegiatan ini kami belajar, bahwa alam itu paket lengkap. Menyediakan penghidupan bagi manusia, juga hiburan serta sarana bagi manusia untuk bersyukur dan memuji kebesaranNya.
xxxChuu original by ra~ccon.