Whoever me, Whatever me, and Whenever me. I'm the only one and just one of "me".

Kamis, 19 Mei 2011

Pemerintah vs Rakyat, a Never Ending Tale

11.45 Posted by Tiara Putri , , 23 comments
Akhir-akhir ini gw sering baca baik posting-an maupun berita tentang politik, negara, presiden dan semacamnya. Kalau baca berita tentang politik atau negara gw seneng baca komentarnya, lucu-lucu dan baik postingan maupun komentar berita ada kesan tersirat dan tersurat kalau kita kurang mempercayai dan tidak puas terhadap pemerintah.
Sebenarnya gw juga bersifat hubris, apa itu hubris ? tanya om wiki. Dulu hampir semua temen-temen gw tau kalau (salah satu) cita-cita gw adalah menjadi presiden karena gw yakin kalau gw yang jadi presiden gw mampu mengangkat Indonesia kembali, tapi suatu hari pas kelas satu SMA di pelajaran sosiologi tentang apa ya gw lupa tapi kita memperdebatkan sesuatu sampai menyerempet ke wanita sebagai pemimpin dan gw berada dikelompok oposisi hhaha padahal gw ketua kelas dan teman gw dari SMP mendebat gw, "Ah Ti gimana sih katanya lu mau jadi presiden!" eh gw jawab "Ah enggak ah bosen gw sama cita-cita jadi presiden!" dan diskusi pun berakhir. Padahal yang sebenarnya adalah karena suatu hari gw membaca puisi tentang seseorang yang ingin mengubah dunia dan saat ajal mendekat ia menyesal karena seharusnya ia mengubah dirinya terlebih dahulu dan juga perlahan gw mempunyai pandangan kalau menjadi penonton itu lebih mudah dalam menghujat berbeda dengan menjadi pemain.
Nah sekarang gw malah kuliah di FISIP, gg tau apa kepanjangannya, oke mungkin elu orang tahun 80an, Sospol, masih gg ngerti juga ? ckckck Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ya itu yang benar bukan Fakultas Ilmu Santai Ijazah Pasti bukaaaan apalagi Fakultas Ilmu Santet dan Ilmu Pelet hweee gw santet yang punya pikiran tersebut. Sedikit banyak gw belajar tentang politik, kebijakan publik dan yang paling seru adalah belajar tentang administrasi keuangan publik, ternyata benar kalau menjadi penonton gampang banget buat kritik dan menghujat pemerintah, padahal mengurus negara dengan penduduk lebih dari 200 juta ekor itu susah banget, banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk membuat sebuah kebijakan dan mengatur keuangan negara, fyi kebijakan itu adalah sesuatu yang tidak dan pemerintah lakukan.
Well, mungkin politik itu bullshit dan politikus dekat dengan yang namanya uang panas atau menjadi wakil rakyat adalah sebuah pekerjaan impian yang didapat dengan "uang" untuk mendulang "uang" istilahnya balik modal, mungkin tanpa sadar gw juga masih sering menghujat pemerintah dan pemerintahnya emang kayak asal-asalan menanggapi berbagai macam persoalan contohnya korupsi, para koruptor tersebut dibiarkan bebas berkeliaran di jalanan luar negeri atau kalaupun masuk penjara kelasnya VVIP. Tapi gw juga yakin kalau dari sekian banyak para wakil rakyat yang duduk disono, ada juga yang benar-benar menjalankan tugasnya untuk membela dan menyampaikan aspirasi rakyat dan dari setiap masa kepemimpinan presiden setidaknya ada satu hal yang mereka kontribusikan untuk Indonesia. Intinya sih menurut gw pemerintah butuh dukungan dari rakyatnya, rakyat harus lebih berpositive thinking kepada pemerintah dan kalaupun ada kritik ketidakpuasan sampaikan kritik yang membangun dan tidak hanya omong doang, berpikir kreatif dan inovatif untuk membangun Indonesia kearah yang lebih baik, mari jadi pengkritik yang talk less do more.
xxxChuu original by ra~ccon.

Today Quote : "Jangan tanya apa yang telah negara berikan kepadamu, tapi tanyalah apa yang telah kamu berikan untuk negara" Someone

23 komentar:

  1. Eh, tapi emang bener lho, mengritik sangat mudah dan lebih enak daripada berbuat.
    Seorang pengamat enak aja mengritik kebijakan2 pemerintah, padahal siapa tahu oknum dalam pemerintahan tsb sudah berusaha dan ternyata terhalang birokrasi dan semacamnya. :)

    Nah, dan saya hanya menikmati aja sajian dagelan politik sekarang ini. Via tipi.

    BalasHapus
  2. like.. like...
    jangan tanyakan apa yang telah negara berikan kepadamu , tapi tanyalah apa yang telah kamu beri pada negara,,, hohoho

    BalasHapus
  3. apa yg telah aku berikan ya??? :)

    BalasHapus
  4. setuju banget,kalau kita ingin memperbaiki kehidupan negri ini perbaiki diri kita dulu...wah,itu quote dari john f keneddy ya?

    BalasHapus
  5. Tiara - kamu benar - kalo mo kritik orang lain, kritik dulu diri sendiri :P

    BalasHapus
  6. setuju banget! aku juga pernah membicarakan ini sama mamah. boro2 politikus kelas kakap, liat babeh (yang cuma kepala desa) aja berasa udah berat banget tugasnya. mesti mikirin suara rakyat sebelum melakukan sesuatu.. belum lagi setelah sesuatu itu dilakukan 'pasti' ada aja yang ngomong gag enak di belakang. susah kali ngurus orang tuh.
    kata someone (lupa siapa namanya) di novel Padang Bulan mah gini (kurang lebih -intinya-), "percaya aja sama pemerintah.. saya yakin pemerintah melakukan apa-apa juga untuk rakyat. pokoknya 'manut' aja sih."
    eh itu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jeng..

    BalasHapus
  7. betul sekali Jangan tanya apa yang telah negara berikan kepadamu, tapi tanyalah apa yang telah kamu berikan untuk negara akan tetapi kalau dah bayar pajak tiap bulan terus uangnya disalah gunakan ya kesel juga kan

    BalasHapus
  8. @ Bang Asop : Iya betul padahal kita juga harus kasihan sama pemerintah yang maju mundur perasaan salah mulu,
    eh jadi pengamat juga bayarannya gede sih hhohho

    @ Siska : Sip, salah satunya kita sebagai calon pejabat negara (amien) kudu rajin kuliah hhahha

    @ Tante Lidya : pertanyaan yang sama buat diri saya ^^

    @ Mas I-one : wah iya dari John F. Kennedy iya bener, lupa saya makasih Mas ^^

    @ Syahman : hhehhe jadi malu :)

    @ Syifa : hhahha waduh iya malu-maluin almamater nih hhahha, tapi sekarang udah bener ^^.
    Iya padahal harus ada kesinambungan antara negara dan masyarakat, harus saling mendukung dan menunjang.

    @ Om Warsito : hhehhe, emang pajak tuh gampang banget diselewengin, jumlahnya besar dan kurangnya pengawasan

    BalasHapus
  9. kayanya komenku dipostingan ini dan sebelumnya di rubah ya? :)
    aku inget banget ga nulis seperti itu loh.
    aku tulis pakai pertamax ....

    BalasHapus
  10. @ Tante Lidya : eh ? enggak kok Tante, saya gg tau caranya ngerubah komentar. soal Pertamax itu di posting-an yang sebelumnya hhehhe

    BalasHapus
  11. Apapun yg terjadi kita hrus tetap dkung pmerintahan untk trus mju 'postif thinking'..tpi aq trtarik dgn kpanjangan 'Fakultas Ilmu Santet & Ilmu Pelet' hehe lcu2

    BalasHapus
  12. Tiara ... hahaha ... jadilah 'penonton yg baik - benar sangat tuwh .. "menjadi penonton gampang banget buat kritik dan menghujat pemerintah" ... tapi, akankah kita diam saja melihat dan merasakan carut marut disekeliling kita? :(

    BalasHapus
  13. hohoho... musti... ada yag ngerasa nee... hmmhmm.. boleboleh..
    yg penting hasilnya memebreikan sesuatu pada negara..

    amiinn sbagai calon penjabat negara kudu berbuat,,,,

    BalasHapus
  14. wah hebat. ilmu FISIP nya di gunakan. ayo berbuat buat indonesia raya tercinta. ngapain cuma jadi penonotn.

    setuju banget lah ama quote nya yang terekhir. uhui banget. ketauan kuliah di fisip

    BalasHapus
  15. Ya, tapi sebagai warga negara Indonesia, kita juga gak ada salahnya mengkritik juga, apalagi kalo pemerintah kita melakukan hal yang akibatnya jadi fatal.

    Andai kata kita ngediemin aja pemerintah melakukan hal yang hampir ngerugiin rakyat, gimana? Kalo kita diemin aja, terus gimana mau maju? Kan mengkritik juga pakai pikiran :)

    BalasHapus
  16. @ Mas Sofyan : Yup harus saling menunjang dan mendukung. Hweee saya santet beneran deh.

    @ Mas Abrus : Saya kan gg bilang kita gg boleh mengkritik, cuma jangan omong doang, mengkritik sampe mulut berbusa gg bakal ada perubahan, move on, Tuhan menyertai orang yang berusaha *mahasiswa idealis hhahha*

    @ Siska : hhahha ya bagus kalau ngerasa.

    @ Mas Bayu : hhehhe B)
    yup mari maju untuk Indonesia yang lebih baik.

    @ Iam : :) like I said above, saya gg mengharamkan dalam mengkritik pemerintah, pemerintah juga perlu dikritik dalam hal ini kritik menjadi feed back dari setiap kegiatan pemerintah, cuma akan lebih baik kalau kita sambil mengkritik berbuat sesuatu yang lebih baik supaya kritik kita gg sekedar masuk telinga kiri keluar telinga kanan, hhehhe salam.

    BalasHapus
  17. jangan tanyakan berapa banyak yang negara telah berikan padamu, tapi tanyakan berapa banyak yang negara telah rampas padamu...(quote nya kayak gitu yah?)
    itu yang bilang H.Pidi Baiq ^^

    BalasHapus
  18. Sukaaaa....
    Susi termasuk mereka yang berpandangan positif terhada semua presidennya karena ga bakal mampu memimpin 250 juta manusia.

    BalasHapus
  19. Wah cuman ngamatin orang bisa dapet duit?
    Mau dong. Hyahaha

    BalasHapus
  20. coba y ada gitu pilem tentang kehidupan presiden republik indonesia. ah, seandainya presiden kita ngga terlalu jaim. eh? padahal saya juga jaim .. :p

    BalasHapus
  21. @ Koskakiungu : hweee itu quote pesimis :D

    @ Tante Susi : Yup setuju ^^ . kita bisa mengkritik tapi coba tanya pada diri sendiri apakah kita mampu setidaknya menerima kritikan2 tersebut.

    @ Bang Asop : komentator olahraga dibayar kan hhehhe saya ngasal sih

    @ Mas Cho : iya setujuu. tapi yang realistis ya. hhihhi semua orang punya sisi jaim juga

    BalasHapus
  22. saya sering bertanya apa yang sudah saya berikan pada negara ini, dan jawabannya selalu banyak maka nggak bisa saya sebut di sini.
    pokoknya jadi rakyat jelata saja sudah memberi banyak, kenapa harus jadi presiden. ya toh?!

    BalasHapus
  23. @ Mas A Vip : iyup ... komentarnya sederhana tapi seolaah ada kesan tersirat nih :D apa cuma perasaan aja ya.

    BalasHapus

Hoya ^^ terima kasih telah berkunjung.
Kurang berkenan ? silahkan berkritik.
Kurang greget ? saran akan selalu diterima :)
Komentar yang masuk saya moderasi, jadi tidak langsung muncul di kotak komentar :)