Whoever me, Whatever me, and Whenever me. I'm the only one and just one of "me".

Sabtu, 12 Maret 2011

The Spook's Curse

18.56 Posted by Tiara Putri 4 comments
buku-buku yang sudah dibaca harus diresensi, why ?, let the world knows about what the plus point of that book ^^ and I think the author will feel happy too when someone appreciate his or her work, hanya saja terkadang rasa apresiasi itu terkalahkan oleh sang malas *kaburrr*.
taraa ... kemaren gw *sedikit* bercerita tentang The Spook's Apprentice, buku pertama dari seri Wardstone Chronicle-nya Joseph Delaney, sekarang mari kita intip buku kedua, The Spook's Curse. pemeran utama masih tetep si Thomas J. Ward alias Tom, murid dari Gregory Tua, Spook yang menjaga County dari ancaman kegelapan. buku kedua dibuka dengan cara yang amat menakjubkan, klo ibaratnya makanan itu sebuah appetizer yang bener-bener menggugah selera. disini Tom ditugaskan untuk menangkap seekor *atau sebuah ya?* Boggart tipe cattle-ripper -yang karena terganggu dengan kehadiran seorang pendeta yang mencoba mengusirnya- yang berubah menjadi ripper, Boggart yang memangsa manusia. meskipun seharusnya Tom belum boleh mendapatkan tugas tersebut, keadaan memaksa karena sang Spook sedang terbaring sakit di Chipenden, sehingga ia seorang diri yang memimpin pengurungan dibantu oleh Mason -tukang batu-, Rigger -tukang gali- dan seorang dokter yang direkomendasi oleh Spook sendiri. 
disini si pendeta tak lain dan tak bukan adalah salah satu kakak kandung si Spook yang sudah puluhan tahun tidak bertukar sapa karena *spoiler* ada sebuah masalah dengan wanita *haduh haduh*. tapi si pendeta tidak dapat bertahan *jadi karena kakinya digunakan sebagai "sedotan" oleh si Boggart, dokter terpaksa mengamputasi kakinya, mungkin meninggal gara-gara shock*, yang mengakibatkan banyak rentetan kejadian yang bertubi-tubi dan melibatkan Alice juga Andrew -kakak Spook yang lain yang lebih baik hati- si pembuat kunci serbagunaa untuk Spook yang unlock-everything-as-long-as-the-mechanism-isn't-too-complicated.
nah karena kakak Spook yang meninggal adalah seorang pendeta maka sudah menjadi kebiasaan jenazahnya dibawa dan dimakamkan di Priestown, kota para pendeta. Spook memutuskan untuk menghadiri pemakamannya dan menyelesaikan masalahnya yang belum selesai di kota tersebut.
ternyata di Priestown terdapat sebuah katakomba *remember Newman's adventure ? hhohho* yang dibangun oleh para manusia cilik dari kaum Segantii  dan didalamnya terkurung sebuah *apa seekor ya?* makhluk kegelapan jahat yang disebut Bane dan tentu saja urusan Spook yang belum selesai itu adalah melenyapkan Bane selama-lamanya, sebuah hal yang pernah ia coba lakukan 20 tahun yang lalu, namun gagal dengan gemilang. Bane dideskripsikan sebagi sebuah entitas *well, itu yang terbayang di benak gw, entitas seperti Bartimaeus* yang mampu membaca pikirin dan mempengaruhinya untuk memberi darah pada Bane supaya si Bane bisa bebas dari kurungannya didalam Gerbang Perak dalam katakomba.
nah yang jadi masalah adalah kedatangan Spook dan Tom bersamaan dengan kedatangan sang Quisitor untuk membakar tukang sihir, di saat yang bersamaan, Tom juga melihat Alice dalam kereta para terduga tukang sihir yang diarak oleh Quisitor, wah makin dilema-lah Tom saat Spook tertangkap, sedangkan ancaman Bane makin nyata. nah dibuku ini sedikit rahasia tentang Mam-nya Tom pun dikuak, Dad-nya Tom menceritakan bagaimana dulu ia bisa bertemu dengan Mam, ternyata Dad bertemu dengan Mam ketika Mam sedang diikat di sebuah tebing, naked, you know naked !!! dan entah kenapa Mam ini gg kuat sama cahaya matahari, akhirnya karena iba, Dad menolong Mam dan mereka pun berciuman *such a Damsel in Distress banget nih si Mam*.
My Comment : seperti yang udah gw bilang di atas, buku ini dibuka dengan bab yang breathtaking banget, sampai gw frustasi gara-gara penasaran si Tom bisa sukses gg nih dan akhirnya gara-gara gg tenang juga, gw intip ending dari bab pertama hohohoho kebiasaan yang Celana Merlin banget. 
di buku ini, perkembangan Tom digambarkan dengan baik, hal yang gw suka dari Mr. Delaney adalah cara ia mengembangkan tokohnya yang relatif cepat tapi pasti sehingga jauh dari kesan si Tom dipaksakan kuat atau berani. hubungan Alice dan Tom juga digambarkan dengan baik, meskipun hubungan mereka agak aneh, dibilang cinta bukan dibilang teman biasa juga bukan, tapi tidak terkesan menggantung justru menjadi poin plus cerita. nah rahasia Dad juga menimbulkan sebuah pertanyaan bagi Tom dan pembaca *gg termasuk gw karena gw udah liat spoiler di om wiki hhohho* siapakah mam yang sebenarnya ?, well, sabar deh sabar, baca spoiler terlalu banyak gg baik untuk kesehatan *hhohho* jadi mari menanti dengan sabar sampai buku ke-5 terbit, katanya disitu rahasia Mam dibuka.
di buku ini unsur politik-nya agak kental, awalnya saat baca bab-bab awal, gw kira konsep gereja yang digambarkan oleh Mr. Delaney akan kurang lebih sama dengan penggambaran Mr. Pullman di trilogi His Dark Materials, tapi yah masih dalam jalur normal lah gg kayak Magisterium-nya Mr. Pullman yang mengundang kontroversi.
di sisi lain penggambaran sang Quisitor *menurut gw* didasarkan pada deskripsi para bangsawan di abad pertengahan yang semena-mena karena memiliki kekuasaan dan menindas rakyat kecil untuk mendapatkan uang dan menurut gw cerita ini bersetting hmm yah sebelum abad pertengahan kali ya soalnya penerangan pake lilin doang *ngasal bin ngarang*
nah yang menurut gw agak kurang di buku ini adalah gw gg begitu suka dengan konsep Bane, rasanya ambigu lebih ke cerita mitos biasa, gw lebih seneng Boggart gitu, sederhana tapi keberadaannya maksimal, sedangkan Bane yang hampir menjadi masalah utama di buku ini *menurut gw loh ya* serasa gg menyatu dengan the circumstance and the story, but at all this book is a Must Read.
xxxChuu original by ra~ccon.

Today's Quote : "Alasannya, Nak, saat nanti kau jadi lelaki dewasa, Kegelapan yang akan takut padamu, karena pada saat itulah kaulah yang akan menjadi pemburu bukan yang diburu. Untuk itulah aku memberimu kehidupan". Tom's Mam.

4 komentar:

  1. Huh, para Quisitor, menyebalkan sekali. *marah*
    Kejam sekali, gak mau dengar pembelaan korban. :)

    Andrew, kakak Spook ya? Atau adik? Baik banget... meskipun tampaknya tak peduli apa yang dilakukan adiknya, dia ternyata punya rasa sayang dan peduli.

    BalasHapus
  2. loh bukannya Quisitor itu merujuk pada satu orang ya Bang ?
    klo aku nangkepnya ya Quisitor itu nama jabatan seseorang

    kakaknya Bang, kan Spook anak ketujuh dari ketujuh, bungsu dong
    emang, hebat lagi bisa bikin kunci serba masuk hhohho boleh juga tuh kunci

    BalasHapus
  3. Eeehh iya yah, Quisitor itu pemimpin grup pembasmi penyihir gitu ya..? Lupa... :D Saya ingetnya itu ya gambaran beberapa orang bertudung hitam, saya pikir itu Quisitor. :D

    Buku ketiga keren ya. Spook punya rumah musim dingin segala. :D Angle-apalahnamanya, lupa...

    Buku ketiga juga cukup mencekam, pas diceritakan Tom nggak ngasih ramuan ke Meg. Saya bacanya dulu deg-degan juga apa yang akan terjadi seanjutnya. :D Lupa nih, Tom lupa ngasih apa ada halangan gitu ya?

    Terus, rasanya enak juga kalo punya pembantu seperti Boggart. :D Bisa masak enak, dan bisa melindungi rumah pula. Hihihi, walopun kalo gak dipuji bisa marah... :)

    BalasHapus
  4. lupa juga aku hhehhe, Quisitor gg begitu penting untuk jadi pusat perhatian *belagu hhohho*

    Anglezarke Bang, namanya bagus. iya si Spook kaya berarti ya, rumah musim dingin-nya aja lebih dari 3 lantai kan

    iya ... udah mana Alice juga ngobrol gitu kan ama Meg, lucu ya Spook yang serem bisa sampe nangis saking kuatnya perasaan ke Meg

    enak bangettt, suka berwujud kucing lagi, gak papa lah imbalannya cuma pujian doang, gampang Bang :D

    BalasHapus

Hoya ^^ terima kasih telah berkunjung.
Kurang berkenan ? silahkan berkritik.
Kurang greget ? saran akan selalu diterima :)
Komentar yang masuk saya moderasi, jadi tidak langsung muncul di kotak komentar :)